Siapa bilang yang bisa jadi orang sukses itu cuma orang yang punya privilege aja? Buktinya seorang Chairul Tanjung yang dulunya tinggal dirumah gak bertoilet aja bisa loh jadi orang terkaya ke-5 di indonesia.
Chairul Tanjung pria kelahiran jakarta 16 juni 1962 ini masuk kedalam daftar 5 orang terkaya di indonesia versi majalah Forbes tahun 2020 loh. Tapi saking susahnya dulu saat ia kecil, ternyata CT harus tinggal di rumah yang sempit dan bahkan gak ada toiletnya.
Wah gimana ya perjalanan bangkitnya seorang Chairul Tanjung bisa sampai sesukses ini sekarang? Berikut ini perjalan karirnya mengutip dari @putrainvestorschool.
Daftar isi
Kebangkrutan Keluarga
CT sebenarnya lahir dari keluarga sederhana tapi cukup berada. Ayahnya, Abdul Gafar Tanjung yang seorang wartawan orde lama saat itu mendirikan surat kabar kecil. Tapi kemudian terpaksa gulung tikar karena idealismenya bertentangan dengan pemerintah yang berkuasa saat itu.
Semua aset dijual, termasuk rumah, hingga CT dan 7 anggota keluarga lainnya terpaksa tinggal di rumah sempit yang gak ada toiletnya.
Pentingnya Pendidikan
Sejak SMP, CT tau sesulit apa kondisi orang tuanya saat itu, bahkan untuk makan sehari-hari aja kadang gak ada uang. Tapi keluarga CT punya sebuah prinsip “Untuk lepas dari jerat kemiskinan, pendidikan adalah langkah yang harus ditempuh.”
Sang ibu, bahkan harus rela menggadaikan kain halusnya untuk membiayai CT masuk ke Fakultas Gigi Universitas Indonesia.
Kegagalan Pertama
Sadar bahwa keluarganya mengalami kesulitan keuangan, CT bekerja keras membangun bisnis untuk memenuhi kebutuhan kuliahnya. Mulai dari menjual buku, kaos, alat-alat laboratorium dan kedokteran sampai membuka usaha fotocopy.
Usahanya menjual alat-alat laboratorium dan kedokteran ini sempat berkembang sampai berdiri sebuah toko di kawasan Senen Raya, Jakarta Pusat. Tapi sayang, harus tutup karena mengalami kebangkrutan.
Sukses Kuliah Dan Berbisnis
Meskipun CT sibuk berbisnis, kenyataannya ia tak lupa akan tugas utamanya sebagai mahasiswa lo. Selain lulus dari FKG UI, ia bahkan pernah mendapatkan penghargaan mahasiswa teladan tingkat nasional tahun 1984-1985.
Kalau seorang CT aja bisa berbisnis tanpa harus mengabaikan kegiatan perkuliahannya, sosok kaya beliau ini patut dicontoh ya.
Berkarir Keluar Jalur
Setelah lulus, CT justru lebih memilih untuk berbisnis dibanding meneruskan karir kedokterannya. Bersama 3 orang temannya, Chairul Tanjung mendirikan PT Pariarti Shindutama. Bermodalkan pinjaman dari ang Exim sebesar 150 juta rupiah, perusahaan ini memproduksi sepatu anak-anak untuk diekspor.
Usahanya terbilang sukses, bahkan perusahaannya tersebut mendapat 160 ribu pasang pesanan sepatu dari italia. Tapi karena ada perbedaan visi dengan teman-temannya, CT memilih mundur dan menjalankan sendiri usahanya.
Setelah CT membangun 3 bisnis inti yakni: keuangan, properti dan multimedia yang diberi nama sebagai Para Group atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama CT Corp.
Meskipun Transcorp (Trans TV dan Trans 7) jadi sumber kekayaan utama CT, tapi kesuksesan dua stasiun TV tersebut tidak didapat secar instan. Dulu CT harus meminjam 400 miliar ke bank untuk membuat Trans TV dengan kerugian 30 miliar disaat awal-awal mengudara, butuh 7 tahun untuk Trans TV mulai jaya di tahun 2008.
Baru ketika CT mengambil alih TV7 milik Kompas dan mengganti jadi Trans7 yang kemudian menyumbang triliunan rupiah ke kantong CT.
Kiprah Sebagai Investor
Cara investasi CT adalah dengan mengakuisisi perusahaan yang sedang sakit, lalu ia sehatkan dan dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi. Salah satu investasi saham terbesarnya adalah kepemilikan saham di Garuda Indonesia sebesar 25,80% yang ia sedang perjuangkan untuk perusahaannya bisa sehat kembali. Selain itu juga CT berhasil menguasai 100% saham PT Carrefour Indonesia.
Dari perjalanan Chairul Tanjung ini kamu bisa belajar kalau perjalanan menuju sukses itu butuh waktu yang gak sebentar. Kamu gak akan bisa mencapai yang namanya kesuksesan kalau baru ngerasain beberapa kegagalan aja sudah mau nyerah.
