Scroll untuk baca artikel
>hostidn
>hostidn
Bisnis

Profil Anthony Salim, Sosok Dibalik Suksesnya Indomie (Indofood)

×

Profil Anthony Salim, Sosok Dibalik Suksesnya Indomie (Indofood)

Sebarkan artikel ini
Anthony Salim Profil Anthony Salim, Sosok Dibalik Suksesnya Indomie (Indofood)

Anthony Salim atau Liem Hong Sien adalah tokoh di balik suksesnya Indomie. Anthony lahir pada tanggal 25 Oktober 1949 yang merupakan seorang pengusaha dan CEO Group Salim generasi kedua.

Menurut majalah Forbes, Anthony menduduki peringkat 10 besar orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan sebesar US$ 5,5 miliar atau setara dengan Rp 77 triliun.

Daftar isi

Dipercayakan Oleh Ayahnya Memimpin Perusahaan

Kehidupan Anthony kecil memang cukup baik karena ayahnya, Sudono Salim merupakan seorang pengusaha dan pemimpin Salim Group. Anthony sendiri merupakan lulusan dari North East Surrey College of Technology di Inggris jurusan bisnis.

Setelah lulus, Anthony dipercaya oleh ayahnya untuk mengurus bisnis dari Salim Group yang merambat ke berbagai sektor usaha seperti perbankan industri makanan, bahan bangunan dan lain-lain.

Salim Group Hampir Bangkrut Di Tangan Anthony

Sebelum krisis moneter di tahun 1998, Salim Group termasuk perusahaan berjaya di Indonesia, dengan aset triliunan rupiah. Bahkan, majalah Forbes pernah menobatkan ayah Anthony Salim, Sudono Salim sebagai salah satu orang terkaya di dunia.

Namun sayangnya, ketika Anthony mulai mewarisi bisnis besar ayahnya, bisnisnya malah terkena imbas dari krisis moneter yang menimpa Indonesia pada tahun 1998. Dan Anthony harus menerima kenyataan pahit bahwa Salim Group mempunyai hutang yang cukup besar yaitu sekitar Rp 55 triliun sehingga membuat bisnis Salim Group hampir bangkrut.

Baca juga:  Mengenal Rosano Barack, Sosok Mertua Syahrini Yang Kaya Raya

Anthony Harus Menjual Perusahaannya

Demi menyelamatkan perusahaannya, Anthony yang memegang kekuasaan pada Salim Group terpaksa harus menjual sebagian besar kepemilikan saham di beberapa anak perusahaannya seperti PT Indocement Tunggal Perkasa, PT BCA dan PT Indomobil Sukses Internasional demi bisa melunasi hutang yang sedang melilit perusahaan Salim Group.

Menguasai Industri Makanan Di Indonesia

Anthony Salim2 Profil Anthony Salim, Sosok Dibalik Suksesnya Indomie (Indofood)

Walaupun harus menjual beberapa anak perusahaannya, Anthony tetap mempertahankan beberapa perusahaan yang menurutnya memiliki peluang besar dan memiliki keuntungan yang tinggi seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Bogasari Flour Mills.

Ternyata, Anthony mengambil keputusan yang tepat untuk tidak menjual PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Bogasari Flour Mills. Hal itu terbukti karena kedua perusahaan tersebut menguasai pasar industri makanan di Indonesia dan kini kedua perusahaan tersebut masuk kedalam daftar perusahaan penghasil mie instan dan tepung terigu terbesar di dunia.

Baca juga:  Rekomendasi Film Untuk Memacu Semangat Meraih Sukses

Memiliki Banyak Perusahaan Di Berbagai Sektor Bisnis

Saat ini, Salim Group bersama Anthony Salim berkembang menjadi perusahaan yang sangat berpengaruh di Indonesia.

Salim Group juga memiliki banyak anak perusahaan seperti Elshinta Media, Salim Palm Plantation, CBN (Cyberindo Aditama), FiberStar, CAR, Indofood CBP Sukses Makmur, ACA, KFC, Super Indo, Indocement, Indomaret, Indogrosir, Indomobil Group, Salim Ivomas Pratama, Nippon Indosari (Sari Roti), Indoritel Makmur, Unggul Indah Cahaya, Asuransi Indolife, Asuransi ACA dan sebagian kecil saham di Bank BCA.

Menjadi Salah Satu Pebisnis Paling Berpengaruh Di Asia

Kini, Anthony Salim masuk di posisi ke-3 urutan orang terkaya di Indonesia dan masuk di posisi ke-33 di Asia versi majalah Forbes tahun 2018. Dan di tahun 2020, tercatat total kekayaan Anthony Salim diperkirakan sebesar US$ 5,7 miliar atau setara dengan Rp 77 triliun.

Pada tahun 2005 menurut Warta Ekonomi, Anthony masuk ke dalam salah satu orang yang masuk kedalam 10 tokoh Bisnis yang paling berpengaruh karena Anthony berhasil membangun kembali Salim Group yang mengalami kegagalan oleh krisis ekonomi di tahun 1998.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *