Siapa sih yang gak kenal Uniqlo? Brand fashion yang hadir sejak 2012 di Indonesia ini ternyata dimiliki oleh seorang miliarder asal Jepang, Tadashi Yanai.
Kesuksesannya dalam berbisnis membawa Yanai menjadi orang terkaya di Negeri Sakura tersebut.
Lantas, seperti apa perjalanan bisnisnya?
Daftar isi
Lulus Kuliah dan Merintis Karier
Tadashi Yanai lulus dari Universitas Waseda jurusan Ilmu Ekonomi dan Politik pada tahun 1971. Setelah lulus, ia memasarkan peralatan dapur dan pakaian pria di supermarket JUSCO.
Setahun berlalu, ia berhenti dan bergabung dengan toko jahit milik Sang Ayah bernama Ogori Shoji di Yamaguchi. Di sanalah anai mendapat ilmu tentang fashion.
Awal Mula Uniqlo
Pada tahun 1984, Yanai mengambil alih kepemimpinan Ogori Shoji dan membuka toko bernama Unique Clothing Warehouse di Hiroshima.
Dalam mereknya itu ia mengadopsi konsep pakaian basic yang bisa dipakai oleh semua kalangan. Yanai mengaku terinspirasi dari brand favoritnya, Marks & Spencer.
Perubahan Nama
Setelah berjalan satu tahun, ia mengubah nama tokonya menjadi Uniqlo dan menambah cabang.
Yanai juga mengubah nama perusahaan Ogori Shoji menjadi Fast Retailing di tahun 1991. Selain Uniqlo, perusahaan tersebut juga menaungi brand Theory, PLST, J BRand, Princesse Tam-Tam, Comptoir des Cotonniers, dan GU.
Kesuksesan Uniqlo
Uniqlo mulai masuk ke puncak kesuksesan di tahun 1998. Brand ini sukses menjual 2 juta helai sweater fleece.
Fast Retailing berhasil melantai di Bursa Efek Hiroshima pada tahun 1994. Tujuh tahun kemudian, Uniqlo berekspansi ke luar Jepang hingga memiliki lebih dari 2 ribu toko ritel di seluruh dunia.
“Saya mungkin terlihat sukses, tapi sebenarnya saya telah membuat banyak kesalahan di masa lalu. Orang-orang terlalu menganggap kegagalan dengan serius. Kamu harus berpikir positif dan percaya bakal sukses di masa depan.” Tadashi Yanai
Yanai membangun usahanya selama puluhan tahun sebelum akhirnya mendunia. Dari kisah ini, kita bisa belajar bahwa buah yang manis tidak bisa tumbuh hanya dalam semalam.