Biasanya orang tua langsung marah saat melihat anaknya berbuat suatu kesalahan. Padahal menegur anak dengan cara marah-marah tidak serta merta membuat anak sadar, bahkan justru bisa menimbulkan trauma, atau malah menyebabkan anak semakin membangkang.
Berikut ini adalah 4 cara menegur anak yang lebih efektif daripada marah-marah.
Daftar isi
1. Ajak diskusi
Ajak anak untuk mencari solusi dari masalah yang ditimbulkannya. Misalnya seperti:
“Nak, menurutmu gimana caranya supaya kamu gak corat-coret tembok lagi? Kalau dicorat-coret kan temboknya jadi kotor tuh.”
2. Beri nasihat dengan bercerita
Anak-anak sangat suka mendengar cerita. Berikan pengertian kepada anak dengan lembut mulai cerita atau dongeng. Dengan cara ini anak tidak akan merasa dihakimi, sehingga nasihat pun bisa masuk ke kepala dan hatinya.
Waktu menjelang tidur adalah waktu yang terbaik untuk bercerita kepada anak.
3. Fokuskan pada akibatnya
Jelaskan akibat dari kesalahan yang diperbuat, bukan sekedar menyalahkan.
“Nak, rumah jadi gak nyaman nih kalau mainanmu berantakan seperti ini. Terus kalau mainanmu ada yang keinjek, nanti bisa rusak. Kalau gak dirapikan lagi, nanti nyarinya jadi susah lho.”
Jika anak memahami akibat yang bisa terjadi, maka dia akan lebih preventif karena sudah tahu akibat buruknya.
4. Terapkan konsekuensi dan reward
Konsekuensi berguna untuk mendidik anak menyadari akibat dari suatu perbuatan dan keharusan untuk bertanggung jawab. Misalnya, konsekuensi menumpahkan minum adalah mengelap tumpahannya.
Saat anak melakukan sesuatu yang benar, perlu juga diberikan reward. Tidak harus barang, memberinya senyum, acungan jempol cukup untuk membuatnya paham bahwa dia telah melakukan hal yang benar.
