Scroll untuk baca artikel
>hostidn
>hostidn
Parenting

9 Cara Memperbaiki Mental Anak Yang Sering Dimarahi

×

9 Cara Memperbaiki Mental Anak Yang Sering Dimarahi

Sebarkan artikel ini
9 Cara Memperbaiki Mental Anak Yang Sering Dimarahi 9 Cara Memperbaiki Mental Anak Yang Sering Dimarahi

Pasti Bunda pernah baca efek buruk jika anak terlalu sering dimarahi kan? Lalu bingung gimana caranya agar anak tidak mengalami dampak buruknya? Tenang bund jangan terlalu dikhawatirkan nanti jadi stress.

Dikutip detakhukum.com dari @sahabatparenting ada tipsnya nih! untuk memperbaiki kondisi mental anak yang sudah terlanjur sering dimarahi, berikut diantaranya:

Daftar isi

1. Beri Waktu Khusus Untuk Anak

Kehadiran Anda sebagai orang tuanya sangat dibutuhkan oleh anak. Kehadiran Anda sangat berharga, melebihi segala jenis mainan atau hiburan untuk anak Anda.

Keberadaan Anda di sampingnya akan memberikan ketenangan di dalam dirinya, serta menciptakan perasaan disayangi dalam diri anak. Hal ini tentu bisa membantu memperbaiki mental anak yang sering dimarahi.

2. Biarkan Anak Mengekspresikan Perasaannya

Seperti halnya Anda yang bisa merasakan marah, sedih, atau perasaan-perasaan lainnya, anak Anda pun juga bisa merasakan emosi yang sama. Maka, biarkan dia meluapkan emosinya.

Jangan Anda memarahinya atau menyuruhnya ketika dia ingin menangis. Jangan larang dia untuk tertawa ketika dia merasa gembira. Hal ini akan membuat emosinya lebih stabil dan terbantu untuk memperbaiki mentalnya.

3. Ciptakan Hubungan Yang Menyenangkan

Orang Tua perlu mengetahui bagaimana cara berteman dengan anak. Dengan menjadi teman untuk anak, orangtua akan lebih mudah mengenali dunia anaknya dan anak pun akan merasa nyaman berdekatan dengan orangtua.

Baca juga:  5 Tanda Anak Mendapat Cukup Perhatian Dari Orangtua

Hal ini akan sangat bagus untuk perkembangan mental anak dan membantu mereka menyembuhkan trauma dari sering dimarahi yang pernah mereka alami.

4. Jangan Mengulangi Kesalahan Yang Sama

Jika telah menyadari dan memahami efek negatif amarah yang tidak terkendali bagi anak, maka orangtua harus berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Belajar untuk mengendalikan diri lebih baik dan menunjukkan perubahan itu kepada anak.

Perubahan sikap dan pola asuh orangtua akan berangsur-angsur diikuti oleh perubahan perilaku dan mental anak.

5. Jangan Ragu Untuk Minta Maaf

Jika Anda marah kepada anak hingga kelepasan membentak mereka dan menyakiti hatinya, jangan ragu untuk meminta maaf. Hal ini akan membuat anak merasa “dimanusiakan”, diperlakukan sama seperti orang lain.

Dengan Anda tidak malu untuk meminta maaf pada anak dan mengakui kesalahan, dia akan lebih bisa menerima dan belajar memahami bahwa setiap manusia bisa berbuat kesalahan. Hal ini juga bisa membantu menyembuhkan luka di hatinya.

6. Pahami Karakter Anak

Perhatikan anak Anda, ketika Anda bercerita dengannya, memberi mereka sesuatu, atau sekedar makan bersama dengannya. Hal ini akan membantu Anda lebih mengenali karakter anak Anda dan apa yang sedang ada dipikirannya.

Dengan memahami karakter anak, Anda dapat menentukan strategi maupun sikap yang tepat untuk mengasuh dan mendidik.

Baca juga:  7 Waktu Terbaik Ayah Untuk Dekat Dengan Anaknya

7. Perbaiki Kualitas Komunikasi Dengan Anak

Jangan anggap bahwa anak-anak tidak tahu apa-apa dan tidak bisa Anda ajak bercerita. Anak sebenarnya cukup mengerti dan bisa memahami cerita Anda, dengan cara sederhana mereka. Maka, ajaklah mereka mengobrol.

Ceritakan hari-hari Anda atau cerita sederhana lainnya. Cara ini akan membuat mereka lebih mengenal Anda. Dengan begitu, anak yang tadinya merasa ketakutan dengan kehadiran orang lain, akan kembali dekat dan senang berinteraksi dengan Anda.

8. Tetap Latih Kedisiplinan

Anda tetap harus bersikap tegas, tapi bukan keras. Jika anak memang berbuat salah, berikan pemahaman tentang kesalahan yang dilakukan dan berikan konsekuensi yang mendidik.

Kadang-kadang berilah juga hadiah kecil setelah dia melakukan hal baik, atau memujinya atas kebaikan kecil yang dia lakukan. Jangan terlalu sering, namun lakukan dengan ketulusan yang akan dirasakan oleh anak Anda.

9. Tunjukkan Bahwa Anda Menyayanginya

Anak yang sering dimarahi seringkali merasa bahwa dirinya tidak diinginkan dan disayangi oleh orang lain. Hal ini membuatnya merasa minder dan pendiam karena diliputi oleh rasa sedih dan tidak bersemangat.

Maka, ungkapkan perasaan Anda bahwa Anda menyayanginya. Jangan segan untuk memeluk dan menciumnya, Kontak fisik mungkin akan lebih bisa mengungkapkan rasa sayang Anda padanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *