Apakah kamu sulit mengendalikan amarahmu? Mengendalikan amarah yang menggelora di dalam dada itu memang bukan perkara mudah.
Tapi kabar baiknya, hal ini bisa dilatih secara perlahan-lahan kok. Kamu bisa coba langkah-langkah berikut ini.
Daftar isi
1. Kenali tanda-tanda ketika amarahmu mulai muncul
Pertama, sadari topik-topik apa yang sensitif dan biasanya membuatmu marah. Kenali juga tanda-tanda fisik yang kamu rasakan, misalnya:
- Detak jantung meningkat.
- Mengatupkan rahang dengan keras.
- Menggertakan gigi.
- Merasa panas dan berkeringat.
- Badan gemetar.
- Napas berat dan memburu.
Kemudian, kenali juga emosi apa yang sebenarnya ada dibalik rasa marah itu misalnya:
- Mauli
- Cemas
- Kecewa
- Bersalah
- Tersinggung
- Takut
- Stress
2. Ambil jeda sejenak untuk menenangkan diri
Ketika kamu merasa amarah mulai muncul, mundurlah 1 langkah ke belakang dan jauhilah argumen. Jangan lakukan apapun. Tahan diri untuk tidak memberikan reaksi apapun.
Menjauhlah dari tempat tersebut untuk sementara waktu, sembari kamu berusaha menenangkan diri. Bagaimana caranya menenangkan diri?
Kamu bisa keluar dari ruangan dan berjalan-jalan di alam. Atau mendengarkan lagu-lagu yang menenangkan. Melakukan hobimu, atau bermeditasi dan melatih mindfulness
3. Berpikir Secara Rasional
Setelah dirimu tenang, cobalah berpikir secara rasional. Coba lihatlah permasalahan yang ada dari perspektif orang yang lain.
4. Ingatkan dirimu Bahwa:
- Tidak semua orang dan tidak semua hal itu perlu kamu tanggapi.
- Kamu bisa saja salah. Dan orang lain yang benar. Wajar kok.
- Sekalipun kamu benar, kamu tidak harus membuktikan bahwa dirimu itu benar.
- Yang dikritik itu adalah argumenmu, bukan dirimu.
- Terkadang, ada hal yang tidak berjalan sesuai dengan rencanamu. Dan itu gapapa.
- Ketenangan batin itu lebih penting daripada ego semata.
5. Tanyakan pada dirimu: Apa yang sebaiknya kamu lakukan yang akan membantumu untuk jangka panjang?
- Abaikan jika perdebatan itu tidak berguna atau tidak ada solusi.
- Tunda diskusi jika waktunya tidak tepat untuk mu.
- Ungkapkan dengan tenang apa yang membuatmu marah.
- Terima dan akui dengan lapang dada bahwa kamu salah.
- Nyatakan pendapatmu dengan cara yang dewasa.
