Dewasa ini, alarm untuk memiliki badan berat yang ideal menjadi salah satu impian untuk sebagian besar orang, terutama kaum perempuan. Banyak orang berlomba-lomba melakukan diet untuk mendapatkan berat badan yang ideal.
Namun, sebagian besar orang masih memiliki persepsi yang salah mengenai diet, yakni dengan mengurangi porsi makan. Dugaan dugaan perilaku yang cenderung ekstrem terkait dengan pola makan.
Misal, makan dalam porsi yang sangat terbatas setiap harinya atau berhenti mengonsumsi makanan yang mengandung zat tertentu, yang sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh. Padahal makna sebenarnya dari diet adalah mengatur pola makan yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Hal inilah yang kemudian menjadi berbagai variasi diet. Mungkin kamu pernah mendengar berbagai macam diet tersebut, Mulai dari diet mayo, diet karbo, diet berdasarkan golongan darah, dan banyak lagi lainnya.
Sah-sah saja jika kamu ingin mengikuti salah satu program diet tersebut, tetapi kamu perlu ingat bahwa kebutuhan tubuh berbeda satu sama lain. Ketika orang lain berhasil dengan metode diet A, belum tentu kamu juga akan berhasil jika melakukan diet yang sama.
Dengan begitu, alangkah lebih baik jika kamu memahami terlebih dahulu kebutuhan tubuh kamu sehingga kamu bisa menyesuaikan pola makan atau diet yang akan kamu lakukan.
Hal lain yang harus kita ketahui adalah bahwa kandungan dalam makanan, seperti protein, karbohidrat, kolesterol, dll. tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan fisik, namun juga pada suasana hati dan perilaku. Keseimbangan protein dan karbohidrat yang dikonsumsi memiliki efek terhadap serotonin pada otak.
Serotonin merupakan salah satu aspek yang berperan dalam suasana hati dan perilaku, termasuk depresi, agresi, impulsif, tidur dan nafsu makan. Jadi, ketika kita mengkonsumsi protein dan karbohidrat dalam porsi yang tepat, kita dapat mencegah depresi dan lebih baik dalam mengendalikan perilaku serta emosi.
Hubungan diet dengan kesehatan mental juga pernah dibuktikan oleh penelitian dari Jacka DKK (2010) yang menyatakan bahwa kualitas diet berpengaruh terhadap kecenderungan depresi remaja.
Namun hal tersebut masih terlihat oleh faktor-faktor lain seperti sosial-ekonomi, keluarga, perilaku diet yang bermasalah, gaya hidup, dan kebiasaan. Kualitas diet yang baik dalam penelitian ini adalah melibatkan makanan sehat dan jam makan yang teratur (pagi, siang, malam). Penerapan diet atau pola makan yang tidak sesuai atau di bawah dari yang berdampak buruk pada suasana hati seseorang.
Oleh karena itu, jika ingin sehat fisik maupun mental, kita harus mulai memperhatikan makanan yang kita konsumsi. Diet yang baik untuk kesehatan fisik dan mental kita adalah diet yang berfokus pada kandungan makanan yang seimbang, makan dengan porsi secukupnya, dan tiga kali sehari di pagi, siang, dan malam.
Jangan hanya terfokus pada berat badan ideal atau tubuh yang terlihat kurus, namun lebih kepada menjaga kesehatan fisik dan psikologis kita. Memiliki badan yang sehat juga berarti memiliki jiwa yang kuat.
