Umum lah yah, gak lolos karena datang telat, kurang persiapan, gak sesuai kualifikasi, jawaban gak bagus. Kalo yang ini sudah kamu sering baca dan dengar kan?
Daftar isi
Ditolak juga
- Kamu berusaha perbaiki diri
- Jawaban interview di benerin
- Pakaian yang dipakai lebih representatif
- Persiapan matang
- Kualifikasi sudah dipastikan sesuai
Ternyata tetap ditolak juga! What?? HRD maunya apa sih?? Jengkel lu dalam hati. Benerkan?
1. Gak Greget
Gak cukup punya daftar kalimat, jawaban yang berkualitas, sementara cara kamu menyampaikan jawaban gak ada Greget nya. Sesuaikan intonasi dengan kalimat yang sedang kamu ucapin guys!
Saat cerita tentang pencapaian atau kemampuan tunjukin semangat dan pede kamu saat menjawab.
2. Gak Niat
HRD tanya:
“Apa yang kamu ketahui tentang perusahaan kami?”
Jawaban kamu:
“Maaf saya kurang tahu, emang ini perusahaan apa ya Pak?”
HRD tanya:
“Sudah tahu jobdesk posisi kerja yang kamu lamar?”
Dan Kamu Jawab
“Belum Pak, kan saya baru lulus jadi belum pengalaman.”
HRD dalam hati “Riset aja lu males, gimana kerja?”
3. Inkonsistensi
Ketika perusahaan mendahulukan psikotes sebelum interview, maka HRD punya keunggulan. Apa itu? HRD tahu hasil psikotes kamu (profil). Artinya ketika kamu mengerjakan psikotes itu dengan baik dan benar.
Maka hasil yang diharapkan oleh HRD dari proses interview akan konsisten dengan profil yang terbaca dari hasil psikotes.
Nah masalahnya, ketika psikotes dikerjakan dengan cara yang tidak tepat atau dengan niat Faking Good, maka akan terbaca inkonsistensi hasil, yang akibatnya kamu pasti tidak diloloskan.
4. Gak Culture Fit
Dalam perusahaan itu ada budaya organisasi dan tiap kita punya style/culture masing-masing. Peluang diterima semakin besar, ketika kita punya culture yang sesuai dengan yang dimiliki perusahaan.
5. Lebih Baik
Kamu mesti sadar, 1 lowongan bisa diperebutkan oleh ribuan orang. AKibatnya HRD punya banyak pilihan untuk mengisi 1 posisi saja.
User akan memberikan urutan prioritas saat memilih kandidat. Sehingga, yang lebih baik akan berada di posisi pertama dalam daftar.
Bisa aja kamu termasuk kandidat pilihan, tapi masih ada orang yang menurut User, lebih baik dari pada kamu.
Fokus Pada
Selalu ada 2 faktor yang bikin kamu gak lolos:
- Controllable Factor
- Uncontrollable Factor
Kamu harus selalu intropeksi dan lakukan perbaikan pada faktor yang bisa kamu kontrol. Contohnya.
Memilih kalimat jawaban, menunjukan antusiasme bersikap positif, berpenampilan profesional, memilih lowongan yang sesuai kualifikasi, mengenali dan mampu mempresentasikan kemampuan dengan baik.
Untuk yang gak bisa kamu kontrol, maka belajarlah menerima hasil dan lekas move on ke perusahaan yang lain tanpa perlu sedih berkepanjangan.
