Scroll untuk baca artikel
>hostidn
>hostidn
Nusantara

Sekber WMO Dan Pelaku UKM Dialog Publik Akhir Tahun

×

Sekber WMO Dan Pelaku UKM Dialog Publik Akhir Tahun

Sebarkan artikel ini
WhatsApp Image 2023 12 24 at 15.47.38 Sekber WMO Dan Pelaku UKM Dialog Publik Akhir Tahun
Foto bersama pengurus sekber dan pelaku usaha kecil UMK

detakhukum.com, Bogor – Sekretariat Bersama Wartawan Media Online (Sekber WMO) menggelar dialog publik dan refleksi akhir tahun 2023 bersama para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) alas kaki Tamansari. Acara ini bertempat di Kp Cicadas RT 01 RW 02 Desa Sukaluyu Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor, Sabtu (23/12/23).

Acara dialog, yang dihadiri para pengurus dan anggota Sekber WMO, bersama para pelaku usaha kecil alas kaki di wilayah Tamansari, beserta Petugas Pengawas Tenaga Kerja (Wasnaker) Wilayah 1 Provinsi Jawa Barat H Andrie Santosa, SH, MH, dan Ketua Umum Sekber WMO, Seh Ahmad, SH, MH, Ketua Pokjawan Kota Bogor, H Ahyar Matondang, SIP, pengusaha alas kaki yang juga mantan kepala desa Sukaresmi H Matin, dan Ketua LBH Bogor Irwansyah, SH, MH juga Sekertaris MIO Indonesia Indra S. Siregar.

Kegiatan acara dialog ini dipandu oleh Sekretaris Umum Sekber WMO Abdul Manan.

Ketua Umum Sekber WMO Syekh Ahmad dalam sambutan mengatakan, menjelang akhir tahun 2023 ini,  Sekber WMO adakan dialog Publik tujuannya membantu menampung aspirasi para pelaku UKM alas kaki Tamansari. Seiring dengan pesatnya perkembangan dunia usaha lewat digital atau online membuat para pelaku UKM konvensional mengalami kendala dan penurunan omset.

Baca juga:  Ingkar Janji, Bupati Bogor Marah dan Kecewa Rhoma Irama Tetap Manggung

“Maka itu, dengan kehadiran kami disini sebagai organisasi wartawan media online yang peduli, akan mencoba berusaha untuk melakukan publikasi terkait keberadaan UKM alas kaki di wilayah Tamansari dan sekitarnya untuk bisa bersaing dalam memasarkan produk-produknya,” kata Syekh Ahmad.

Begitu pula H Ahyar Matondang menambahkan, sudah selayaknya para pelaku UKM alas kaki Tamansari yang jumlahnya cukup banyak itu, untuk bisa dibantu dalam mengembangkan usaha dan meningkatkan produksinya.

kata Ahyar para pelaku UKM alas kaki perlu juga mendapat pengetahuan tentang hukum karena selama ini, banyak pelaku UKM alas kaki menjadi korban, para pengusaha lain yang tidak bertanggung jawab seperti terkait merek produk.

Ketua LBH Bogor Irwansyah memberikan pencerahan kepada pelaku UKM alas kaki bahwa lebih baik para pelaku UKM tersebut mampu menciptakan hasil produksi yang memiliki brand atau merek sendiri. Karena selama ini tidak sedikit produk mereka hanya meniru merek di pasaran yang dianggap populer.

Baca juga:  Penerapan Denda Masker di Kota Bogor Batal?

“Untuk  para pelaku UKM alas kaki harus bisa memanfaatkan teknologi modern standar pabrik sehingga hasil produksi memiliki nilai tambah  serta tidak kalah dalam persaingan di pasaran ,” ujarnya.

H Martin yang juga mewakili para pelaku UKM alas kaki Tamansari, menjelaskan keluhan dan kendala pelaku usaha kecil alas kaki Tamansari itu, sebenarnya bukan masalah permodalan tetapi yang paling penting adalah bagaimana hasil produksi mereka bisa dipasarkan.

“Semejak adanya covid, perdagangan melalui online dan banyaknya produk dari Cina, pelaku usaha alas kaki yang mengalami gulung tikar. Adapun yang masih bertahan hanya mengandalkan pemesanan seadanya,” beliau berharap  agar pemerintah dapat membantu dan memberikan pelatihan agar setiap pelaku usaha UKM dapat meningkat SDM nya juga agar dapat bersaing, kata Martin. jelasnya. (Supandi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *