Scroll untuk baca artikel
>hostidn
>hostidn
Karir

6 Penyebab Kegagalan Dalam Wawancara Kerja

×

6 Penyebab Kegagalan Dalam Wawancara Kerja

Sebarkan artikel ini
Wawancara Kerja 6 Penyebab Kegagalan Dalam Wawancara Kerja

Apapun jenis pekerjaan yang kamu lamar, sesi wawancara bisa menjadi salah satu sesi yang sangat menentukan. Karenanya mimin ingatkan, jangan sampai kamu luput mempersiapkan diri dengan matang sehingga malah berujung kegagalan.

Nah, untuk itu yuk perhatikan 6 penyebab kegagalan dalam wawancara kerja yang mimin posting berikut ini, supaya kamu sukses dan berhasil menggaet pekerjaan impian.

Daftar isi

1. Terkesan Menghafal Template

Bila sesi wawancara adalah sarana mempromosikan diri, tentu kamu harus terlihat antusias dan mampu menjelaskan sisi terbaik dirimu dengan apik. Oleh karenanya, jangan pernah menjawab wawancara dengan jawaban-jawaban khas template atau jawaban-jawaban yang pasaran.

Alih-alih, jawablah sederet pertanyaan pewawancara dengan memuaskan dan sesuai kenyataan, tanpa terlalu merendah apalagi melebih-lebihkan.

2. Tidak Melakukan Riset

Datang ke sesi wawancara tanpa bekal yang cukup? ini sih, namanya buang-buang waktu!

Percayalah, setiap pewawancara akan sangat mengapresiasi kandidat yang telah melakukan riset sebelumnya. Pewawancara akan sangat senang bila kamu tampak benar-benar paham seluk beluk formasi yang kamu lamar, berikut profil instansinya.

Baca juga:  8 Situs Tempat Download Template Powerpoint Terbaik Dan Keren

3. Menutupi Kelemahan

Dalam sesi wawancara, tak jarang para pewawancara akan menanyakan kelemahanmu. Nah, bila kamu menjumpai pertanyaan ini, jawablah sesuai realita dan jangan menutup-nutupi kelemahanmu.

Kendati demikian, jangan lupa lengkapi pemaparan mengenai kelemahanmu dengan solusinya. Tujuannya, supaya pewawancara tidak malah menilai dirimu tidak kompeten, melainkan menilai dirimu sebagai pribadi yang jujur namun tetap bisa mengatasi kelemahan yang ada dalam dirimu.

4. Menjelek-Jelekan Atasan Atau Perusahaan Sebelumnya

Bisa jadi, kamu memang memiliki pengalaman yang kurang mengenakkan di pekerjaan kamu sebelumnya, entah itu terkait atasan atau perusahaannya. Namun ingat, jangan sekali-kali kamu terpancing untuk menjelek-jelekan atasan atau perusahaan sebelumnya. Bila terpancing, pewawancara akan menilai kamu sebagai sosok tidak profesional dan berpikir bahwa di masa depan, kamu mungkin akan melakukan hal yang sama terhadap perusahaan atau instansi mereka.

Baca juga:  4 Negara Terbaik Untuk Kuliah Teknik

Jika pun kamu dipancing terus-menerus, berikan penjelasan yang logis dan netral tentang alasan kamu ingin pindah kerja. Bagaimanapun, kamu harus terlihat profesional.

5. Tidak Bertanya Apa-Apa

Antusiasme kamu terhadap pekerjaan, perusahaan atau instansi yang kamu lamar akan menjadi poin plus dimata pewawancara. Karenanya, kalau kamu ingin berhasil dalam sesi wawancara, layangkanlah pertanyaan berbobot yang jawabannya memang tidak bisa kamu temukan di situs resmi perusahaan.

Jika kamu tidak memiliki pertanyaan apa-apa, hati-hati kamu bisa dinilai kurang antusias dalam melamar pekerjaan tersebut.

6. Tidak Memperhatikan Etika

Mulai dari penampilan sampai sikap selama wawancara pastinya akan menjadi faktor paling penting dalam penilaian. Walau remeh, penampilan yang pantas dan ucapan terima kasih, misalnya, bisa memiliki efe besar. Jadi, perhatikan etika kamu selama wawancara, ya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *