Scroll untuk baca artikel
>hostidn
>hostidn
Karir

Quarter Life Crisis: Sumber Kegalauan di Usia Dua Puluhan

×

Quarter Life Crisis: Sumber Kegalauan di Usia Dua Puluhan

Sebarkan artikel ini
Quarter Life Crisis Quarter Life Crisis: Sumber Kegalauan di Usia Dua Puluhan
Foto : Freepik

“Kerjaan udah ada, tapi di umur segini kok ga produktif dan ga berkembang, ya? Rasanya masih gini-gini aja. Karier yang aku ambil ini bener apa ngga?”

Pernah dibuat overthinking dengan pertanyaan di atas? Atau mungkin sedang mengalaminya? Tenang, bukan kamu saja yang pernah merasakannya, kok. Ini hal yang normal dan biasa terjadi.

Fase ini biasa disebut dengan quarter life crisis. Sebenarnya apa itu quarter life crisis? Seperti apa tanda-tandanya dan bagaimana cara menghadapi quarter life crisis?

Apa Itu Quarter Life Crisis?

Seperti namanya, quarter life crisis banyak dialami oleh orang-orang di usia dewasa muda sekitar 24-30 tahun. Pada masa transisi ini, kamu dianggap sudah dewasa namun pada kenyataannya emosi dan finansialmu belum begitu stabil.

Fase ini juga disebut sebagai krisis karena orang-orang yang mengalaminya merasa gak memiliki arah, galau, khawatir, dan bingung dengan kehidupan di masa depan yang penuh dengan ketidakpastian.

Munculnya krisis ini disebabkan karena pilihan hidup yang harus dipilih. Biasanya, kegalauan tersebut meliputi masalah karier, percintaan, finansial, dan kehidupan sosial.

Tanda-Tanda Kamu Mengalami Quarter Life Crisis

1. Sering merasa bingung mengenai masa depan

Habis lulus kuliah mau ngapain? Pekerjaan apa yang mau dilamar nanti? Mau dibawa ke mana hubungan percintaan yang sudah lama terjalin ini?

Kamu dihadapkan dengan pertanyaan yang tak ada akhirnya, serta merasa serba tidak tahu tentang dirimu, apa yang harus dilakukan, dan apa yang diinginkan di masa depan.

2. Sulit membuat keputusan saat terlalu banyak pilihan

Setelah lulus kuliah, berbagai pilihan untuk masa depan akan kamu temui. Mulai dari pilihan untuk melanjutkan studi S2, langsung bekerja, atau memutuskan untuk berumah tangga.

Baca juga:  5 Beban Hidup Yang Harus Kamu Lepaskan Demi Hati yang Lebih Damai

Namun, terlalu banyak pilihan ini malah membuatmu makin bingung dan panik, dan ini membuatmu sulit untuk membuat keputusan.

3. Bimbang dalam menjalani hidup

Karena begitu banyak pilihan, kamu masih belum bisa berkomitmen dengan satu hal karena ingin mencoba berbagai hal.

Di sini akan timbul kecemasan dan meragukan diri sendiri karena dilema akan pilihan hidup, jalan yang kamu pilih nanti sudah tepat atau belum?

4. Suka membandingkan diri dengan orang lain, dan khawatir akan tertinggal

Di fase ini, kamu sering membandingkan apa yang sudah dicapai oleh orang lain. Seperti melihat teman di usia sama sudah menikah, memiliki pekerjaan yang mapan, dan lain sebagainya, membuat diri sendiri menjadi iri dan khawatir tertinggal karena belum mencapai hal tersebut.

5. Menurunnya rasa kepercayaan diri

Karena tak jarang suka membandingkan diri dengan orang lain, maka di fase ini bisa menimbulkan sikap pesimis yang berlebih pada diri sendiri sehingga perlahan rasa kepercayaan diri menurun.

Cara Menghadapi Quarter Life Crisis

1. Jangan membandingkan diri dengan orang lain

Melihat kesuksesan orang lain sebagai motivasi itu boleh. Sadarilah bahwa ukuran kesuksesan dan rejeki dari masing-masing orang itu berbeda-beda. Fokus dengan tujuan serta progres kamu, dan nikmati prosesnya.

2. Mengurangi penggunaan media sosial

Penting untuk mengurangi penggunaan media sosial. Alih-alih fokus dengan pencapaian orang lain, kamu bisa lebih fokus menjalani rutinitas sehari-hari. Bikin jalan cerita hidup versi dirimu sendiri, yuk!

3. Move on dari masa lalu

Lupakan masa lalu dan hadapi masa depan dengan fokus. Masa lalu hanya untuk refleksi dan evaluasi agar kamu tidak melakukan kesalahan yg sama ke depannya.

Baca juga:  Memasuki Usia 30 Tahun, Ini Langkah Finansial Yang Tidak Boleh Terlupakan

4. Melakukan hal yang bisa membuatmu nyaman

Hal yang paling kamu butuhkan di fase ini adalah ketenangan serta keyakinan bahwa everything’s gonna be alright. Karena, itu, cobalah untuk melakukan hal-hal yang bisa menjadikanmu nyaman.

Jangan terlarut dalam kegalauan yang berkepanjangan. Kamu bisa meluangkan waktu untuk melakukan hobi yang selama ini disukai. Cari rutinitas baru dan kembangkan potensi dirimu.

5. Jauhkan diri dari orang yang memberikan dampak negatif

Nyaman saja gak cukup, kamu butuh orang-orang dengan positive vibes dalam hidup. Dengan dikelilingi orang-orang yang bisa mendukung impianmu, fase ini akan semakin mudah untuk kamu hadapi.

Jangan sampai kamu malah terjebak dalam pertemanan toxic yang membuat suasana hati dan pikiran makin tak nyaman dan tak karuan.

6. Belajar untuk mengenali dan mencintai diri sendiri

Ini sangat penting, karena siapa lagi kalau bukan kamu yang tahu kondisimu sendiri? Dengan mengetahui serta mewujudkan hal-hal apa saja yang kamu suka, apa yang jadi kebutuhan dan membuatmu nyaman, serta apa yang ingin kamu lakukan, ini bisa membuat hidup jadi lebih menyenangkan.

7. Buat perencanaan untuk masa depan

Jangan hanya bermimpi saja, untuk mencapainya kamu butuh rencana. Selagi masih berada dalam jalur yang tepat untuk rencana masa depan, kamu tak perlu cemas saat melihat pencapaian orang lain.

Setelah mengetahui serba-serbi tentang quarter life crisis, semoga kamu bisa menghadapinya dengan lebih baik. Di fase ini, kegalauan memang sangat wajar dialami, tapi jangan sampai terlalu larut meratapinya, ya! (neo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *