Scroll untuk baca artikel
>hostidn
>hostidn
Tekno

Jenis-Jenis Cache Yang Wajib Kamu Ketahui

×

Jenis-Jenis Cache Yang Wajib Kamu Ketahui

Sebarkan artikel ini
Jenis Jenis Cache Jenis-Jenis Cache Yang Wajib Kamu Ketahui

Ternyata jenis Cache tidak cuma satu lho Genk! Ada dua kategori Cache yaitu Client-Side Cache dan Server-Side Cache. Client-Side Cache adalah proses caching yang terjadi di browser pengguna internet. Proses caching ini dapat dikelola oleh pengguna melalui pengaturan di browser. Sedangkan, Server-Side Cache adalah proses caching yang terjadi di server dan website.

Dan untuk setiap kategori caching memiliki jenis-jenis Cache tersendiri. Berikut ini adalah jenis-jenis Cache yang dimaksud, kita simak bersama yuk!

1. Client Side Caching

Untuk jenis Client Side Caching ini terdapat satu jenis Cache, yaitu browser cache. Yups untuk pembahasan mengenai browser cache kalian bisa membaca nya di artikel ini.

2. Server Side Caching

Untuk jenis Server Side Caching terdapat enam jenis cache yaitu:

  • Server cache untuk jenis yang satu ini ditentukan oleh server yang digunakan layanan hosting pada suatu website. Semakin bagus servernya, maka akan semakin bagus pula caching-nya. Dan untuk saat ini LiteSpeed Web Server adalah server dengan kualitas caching terbaik dibanding server-server lain.
  • Page cache untuk jenis yang satu ini ketika pengunjung membuka sebuah halaman dari website. Website akan membangun halaman website yang diminta pengunjung di browser yang digunakan. Fungsi dari Page Cache ini akan membantu server mengurangi PHP dan database sekaligus. Dengan adanya page cache, server menyajikan konten dari file yang sifatnya statis sehingga request (pemanggilan) juga akan jauh lebih cepat dan efisien.
  • Object cache untuk jenis ini yaitu sebagai proses penyimpanan sementara objek di halaman website seperti gambar dan video di browser pengunjung. Jadi proses caching tidak hanya menyimpan konten teks dari halaman website saja, tetapi juga gambar dan video dalam halaman website. Dengan begitu, pengunjung tidak perlu mengunduh objek berulang kali dari server ketika mengunjungi halaman website yang sama. Jadi halaman website dan objek di dalamnya bisa ditampilkan lebih cepat. Selain itu, object cache juga tak jarang menyimpan query dari database sehingga sering disamakan fungsinya dengan database cache.
  • Opcode cache untuk jenis ini berfungsi sebagai proses caching untuk meningkatkan kinerja PHP. Caching opcode akan menyimpan kopian dari opcode PHP di memory server yang bisa dibutuhkan kapan saja. Dengan opcode caching, kinerja PHP bisa meningkat hingga tiga kali lipat.
  • CDN cache untuk jenis ini solusi bagi kalian yang memiliki pengunjung website dari berbagai belahan dunia. CDN caching memungkinkan website untuk menambahkan konten-kontennya ke ke server proxy yang bisa mendistribusikannya secara global. Dengan begitu pengunjung website kalian dari berbagai negara bisa membuka website lebih cepat. Rekomendasi dari mimin menggunakan BunnyCDN selain murah kualitas juga tidak bisa bersaing dengan CDN ternama seperti Cloudflare,Akamai, dll.
  • DNS cache adalah database sementara yang dikelola oleh sistem operasi sebuah komputer. Cache ini menyimpan catatan histori alamat IP domain yang dikunjungi oleh pengguna komputer. Namun, DNS cache yang sudah usang akan menampilkan informasi yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Baca juga:  Cara Mengconvert MyISAM Ke InnoDB Menggunakan Litespeed Cache

Referensi: Niagahoster hosting cepat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *