Scroll untuk baca artikel
>hostidn
>hostidn
Nusantara

Tinjau Stasiun Bogor, Kapolda Jabar Sebut Ada Penurunan Penumpang

×

Tinjau Stasiun Bogor, Kapolda Jabar Sebut Ada Penurunan Penumpang

Sebarkan artikel ini
kapolda jabar tinjau stasiun bogor 1 Tinjau Stasiun Bogor, Kapolda Jabar Sebut Ada Penurunan Penumpang
Kapolda Jabar dan Wali Kota Bogor di Stasiun Bogor (okezone)

detakhukum.com, Bogor – Jadi pusat perhatian, Kondisi Stasiun Bogor hari ini berbeda dengan hari se­belumnya saat ini kondisi stasiun ter­pantau jauh lebih baik dan An­trian panjang tak begitu terlihat. Bahkan, physical distancing dipatuhi para calon penumpang.

Kali ini, Ka­polda Jawa Barat, Irjen Pol Rudy Sufahriadi, meninjau langsung stasiun di pusat Kota Bogor tersebut. Dalam kunjungan itu, Wali Kota Bogor Bima Arya turut mendampingi jajaran Ka­polda Jawa Barat.

Irjen Pol Rudy Sufahriadi, menga­takan, kondisi Stasiun Bogor saat ini terlihat lebih baik. Bahkan, jumlah calon penum­pang di Stasiun Bogor men­galami penurunan. 

”Kalau dilihat jumlah penumpang saat ini menurun dari Senin lalu,” katanya.

Berdasarkan laporan yang diterimanya, jumlah calon penumpang pada Rabu (10/6) mengalami penurunan seki­tar 5 ribu penumpang. ”Kalau Senin kan jumlah penumpang di Stasiun Bogor sekitar 11 ribu sampai 13 ribu. Nah, se­karang jumlahnya sekitar 8 ribu,” ujarnya.

Sementara itu, WaliKota Bogor, Bima Arya, menuturkan, kondisi di Stasiun Bogor ter­bilang mulai membaik.

”Ka­mi melihat kondisi pagi ini lebih baik dari kemarin, ka­rena mungkin karakter pe­numpangnya berbeda. Saya apresiasi pihak PT Kereta Com­muter Indonesia (KCI) yang su­dah mengatur penumpang di sini,” ucapnya.

Baca juga:  Patugas TPS Sekecamatan Cibinong Dilantik dan Akan Diberi Bimtek

Meski penumpukan penum­pang pada Rabu (10/06) tidak separah hari sebelumnya, Bima meminta pihak KCI mesti tetap mencari so­lusi dan melakukan evaluasi. Pasalnya dalam beberapa waktu kedepan, perkantoran di Jakarta akan kembali bero­perasi seperti sediakala.

”Tapi tetap saya kira harus ada pengaturan yang lebih rinci dan rapi lagi. Karena nantinya dalam beberapa waktu kedepan jumlah kan­tor yang beroperasi akan lebih banyak dan penumpang oto­matis akan bertambah. Kalau seperti ini tidak akan menam­pung dan akan terus seperti ini,” pintanya.

Perihal tersebut, VP Corporate Com­munications PT Kereta Com­muter Indonesia (KCI), Anne Purba, menjelaskan, terhitung Senin (8/6), pihaknya berha­sil melayani 287 ribu penum­pang, mulai pagi hingga ma­lam hari.

Jumlah ini jauh melebihi rata-rata di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yaitu 180 ribu hingga 200 ribu pengguna setiap harinya. ”Kenaikannya cukup tinggi dan ini imbas perkantoran,” katanya.

Baca juga:  Biaya SPP SMA dan SMK Negeri di Jabar Gratis Tahun Ini

PT KCI mengaku setuju usulan Pemkot Bogor agar Pemerintah DKI Jakarta memberlakukan shift jam kerja bagi para pegawai un­tuk mengurangi kepadatan penumpang.

”Pengaturan jam kerja ini sangat penting, terutama bagi mereka yang menggunakan transportasi publik pada masa PSBB transisi ini, karena pemba­tasan dari segi jam opera­sional maupun kapasitas pengguna masih berlaku,” ujarnya.

Antrian calon penumpang diprediksi masih akan terjadi di hari-hari berikutnya. KCI sendiri sudah menyiapkan sejumlah tahapan untuk me­nambah batasan kapasitas pengguna yang diizinkan dalam KRL jika volume peng­guna terus meningkat.

Penam­bahan kapasitas ini nantinya harus disertai dengan mem­perketat protokol dan alat pelindung, seperti masker, pelindung wajah, sarung tangan dan baju berlengan panjang.

Kami mengajak masyarakat yang masih hendak meng­gunakan KRL berdisiplin mengikuti aturan yang ada, terutama mengenai jaga jarak dan pengaturan antrian dari petugas.

PT KCI mengimbau pengguna KRL tidak memaksa­kan diri menggunakan KRL pada jam-jam sibuk, karena jam operasional mulai hari ini sudah diperpanjang hing­ga pukul 21:00 WIB dengan mengoperasikan 935 perja­lanan KRL setiap harinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *