Scroll untuk baca artikel
>hostidn
>hostidn
Nasional

Puing Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan di Kedalaman 23 Meter

×

Puing Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan di Kedalaman 23 Meter

Sebarkan artikel ini
sriwijaya air sj182 169 Puing Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan di Kedalaman 23 Meter

detakhukum.com – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan tim pencari menemukan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Dalam konvensi pers di atas KRI John Lie 358, tim memperlihatkan beberapa puing, seperti bagian ban, badan pesawat juga life vest penumpang.

“Didapati pecahan lantaran terbukti ada live vest, juga warna bagian pesawat, juga bagian dari ada registrasinya, ditemukan dari kedalaman 23 meter,” jelas Hadi pada Minggu (10/1).

Ia melanjutkan penyelam juga mengungkapkan visibility (jarak pandang) di bawah air cukup jelas, maka memudahkan pencarian.

Baca juga:  3 Menit Mengenal Boeing 737-500 Yang Jatuh di Kepulauan Seribu

Ia berharap sampai sore ini dapat didapati bagian lain dari pesawat dan juga korban sehingga dapat dilakukan pengangkatan.

“Mudah-mudahan dapat diangkat jika tidak terdapat perubahan arus. Untuk situasi saat ini, arus baik, jarak pandang pun bagus,” imbuhnya.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dipastikan jatuh di Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1). Sebelumnya pesawat hilang kontak pada pukul 14.40 WIB.

Pesawat sejatinya mengudara dari Jakarta menuju Pontianak dan juga semestinya sampai di Bandara Supadio pada pukul 15.15 WIB.

Baca juga:  Kakak Ipar Kenang Kapten Afwan: Sebagai Orang Sholeh dan 35 Tahun Bergelut di Penerbangan

Pesawat membawa 62 orang yang terdiri dari 50 penumpang dan 12 kru. Penumpang terdiri dari 43 orang dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi.

Sementara dilakukan pencarian, baik di Jakarta ataupun Kalimantan Barat dilakukan proses pengambilan sampel DNA dari keluarga penumpang.

Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menginformasikan sebagian besar penumpang pesawat merupakan masyarakat Kalbar.

“Jika saya lihat sebagian besar masyarakat Kalbar. Sudah sekitar 40-an keluarga (yang diambil sampel DNA). Jika telah terdapat saudara di Jakarta diambil sampelnya, di sini tidak diambil,” ucap Sutarmidji di Bandara Supadio. (bgrdly/dh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *