Scroll untuk baca artikel
>hostidn
>hostidn
Politik

Penunjukan Kapolri, NU dan Muhammadiyah Sepakat Tak Persoalkan Aspek Primordialisme

×

Penunjukan Kapolri, NU dan Muhammadiyah Sepakat Tak Persoalkan Aspek Primordialisme

Sebarkan artikel ini
NU dan Muhammadiyah 1 Penunjukan Kapolri, NU dan Muhammadiyah Sepakat Tak Persoalkan Aspek Primordialisme

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kyai Haji Said Aqil Siradj, menyatakan, Institusi Polri memegang peranan penting bagi kemajuan negara serta martabat bangsa. Dalam fungsi dan juga tugasnya, diperlukan sosok kepemimpinan yang tidak cuma cakap dan mempunyai intelektual, tetapi juga piawai dan cerdas dalam memahami serta menangani berbagai permasalahan.

Menurut Said Aqil, tugas Polri sangat mulia sekaligus berat untuk dapat mengawal dan juga menjaga keamanan di negara yang mempunyai banyak pulau, beragam suku, agama, serta budaya. Sehingga,, diperlukan sosok pemimpin yang mempunyai kapasitas mengatur perbedaan serta keanekaragaman di tengah masyarakat Indonesia.

Said Aqil memahami, penunjukkan calon Kapolri hak prerogatif Presiden. Berdasarkan kewenangannya itu, maka Presiden dipastikan memilih calon Kapolri terbaik, menggantikan Jenderal Idham Azis.

Baca juga:  Polri Pastikan Akan Ada Tersangka Baru Kasus Surat Jalan Buronan Djoko Tjandra

Said Aqil pun setuju, masyarakat untuk tidak mempersoalkan suku, asal daerah, dan juga agama dari calon Kapolri pilihan Presiden. Siapa pun jenderal yang dipilih Presiden, Said Aqil berharap, aspek moralitas serta integritas wajib menjadi syarat mutlak agar dapat mengemban amanah secara profesional, transparan, dan juga berlaku adil dalam penegakan hukum tanpa melihat serta membedakan dari golongan dan juga status sosial.

Baca juga:  Dua Kapolda Dicopot Diduga Terkait Kerumunan Massa di Acara Rizieq Shihab

Said Aqil menyoroti terkait masih banyaknya kelemahan di Institusi Polri kala ini. Misalnya saja masalah kedisiplinan, karakter, moral, serta akhlak sebagai nilai serta pondasi yang harus ditekankan.

“Polri harus sanggup menertibkan dirinya sendiri, untuk bisa menegakkan ketertiban, disiplin, dan juga masyarakat b?sadar hukum. Prinsip tidak terpengaruh rayuan, ancaman, tekanan, serta iming-iming, pasti profesionalisme bisa tegak dan Polri dipercaya,” jelas Said Aqil. (bgrdly/dh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *