Scroll untuk baca artikel
>hostidn
>hostidn
Ekonomi

Pemerintah Monitor Ketersediaan Pangan Jelang Idul Adha

×

Pemerintah Monitor Ketersediaan Pangan Jelang Idul Adha

Sebarkan artikel ini
deputi iii kepala staf presiden panutan s sulendrakusuma Pemerintah Monitor Ketersediaan Pangan Jelang Idul Adha
Deputi KSP Bidang Perekonomian Panutan Sulendrakusuma

detakhukum.com,Jakarta – Pemerintah terus memonitor serta menjaga ketersediaan dan harga pangan menjelang Idul Adha serta pelaksanaan kurban 1442 Hijriah, juga selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada 2 sampai 20 Juli 2021.

Deputi III Kepala Staf Presiden bidang Perekonomian Panutan Sulendrakusuma dalam siaran pers di Jakarta, Rabu, (14/7/2021) mengatakan berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) 14 Juli 2021, ada beberapa harga komoditas yang menunjukkan penurunan.

Komoditas itu antara lain Daging Sapi Kualitas 1 Rp1.750, Cabai Rawit Hijau Rp150, Beras Kualitas Bawah I Rp 50, Daging Ayam Ras Segar Rp250.

Sementara komoditas yang tidak mengalami perubahan harga yaitu Bawang Merah Ukuran Sedang, Bawang Putih Ukuran Sedang, Minyak Goreng Curah, Minyak Goreng Kemasan Bermerek 1, Minyak Goreng Kemasan Bermerek 2, Gula Pasir Kualitas Premium, Gula Pasir Lokal, Beras Kualitas Super I, Beras Kualitas Super II, Beras Kualitas Bawah II, Beras Kualitas Medium I, Beras Kualitas Medium II.

Adapun beberapa komoditas yang mengalami kenaikan yang tidak terlalu signifikan yakni Telur Ayam Ras Segar Rp 50, Cabai Merah Besar Rp 200, Cabai Merah Keriting Rp 250, Cabai Rawit Merah Rp 450, dan Daging Sapi Kualitas 2 Rp 50 menjadi Rp 118.700 per kilogram.

“Kenaikan ini tergolong wajar. Teruntuk stok cabai akan bertambah mengingat musim panen akan berlangsung beberapa minggu kedepan. Selain itu kenaikan harga beberapa komoditas yang kerap di konsumsi di hari raya akan mengalami kecenderungan kenaikan harga yang relatif normal, mengikuti tren kenaikan permintaan,” ujar Panutan di Jakarta.

Dia mengatakan selain faktor-faktor tersebut, di wilayah yang mengalami PPKM juga mengalami perbedaan jam operasional di beberapa pasar. Hal ini turut mempengaruhi suplai dan permintaan yang dapat berdampak pada fluktuasi harga, namun bersifat sementara saja.

Dengan demikian, kata dia. saat ini belum perlu dilakukan operasi pasar.

“KSP dan seluruh K/L terkait aktif berkoordinasi untuk memastikan harga pangan terjangkau dan stok pangan mencukupi selama PPKM Darurat berlangsung,” ungkap Panutan.

Ia menjelaskan, Pemerintah Pusat lewat Kementerian Pertanian juga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk menjaga ketahanan pangan menjelang Idul Adha di bulan ini. Pemerintah juga memberikan jaminan bahwa ketersediaan bahan pokok dan penting aman menjelang Idul Adha dan selama PPKM Darurat berlangsung.

“Selain itu, KSP memastikan selama proses PPKM Darurat seluruh Program Strategis Nasional di sektor pangan terus di monitor pelaksanaannya untuk mendukung pembangunan di sektor pertanian,” imbuhnya.

Sebagaimana kita ketahui, sejak pandemi COVID-19 pada bulan Maret 2020, sektor pertanian menjadi sektor yang tumbuh secara positif. Dari sisi lapangan usaha, sekitar 64,13 persen berasal dari lima sektor utama termasuk pertanian, industri, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan.

Dari kelima sektor tersebut, sektor pertanian masih tumbuh 2,95 persen dan berperan besar dalam menopang perekonomian Indonesia disaat sektor lain mengalami penurunan.

Ekspor produk Pertanian juga mengalami peningkatan sebesar 13,39 persen per Januari-Mei 2021 sebesar 1,62miliar dolar AS,dari periode yang sama 2020 sebesar 1,42 miliar dolar AS.Produk pertanian berkontribusi sebesar 1,93 persen terhadap total ekspor.(ant/dth)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *