Scroll untuk baca artikel
>hostidn
>hostidn
Ekonomi

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Dorong UMKM Manfaatkan KUR

×

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Dorong UMKM Manfaatkan KUR

Sebarkan artikel ini
Airlangga Hartarto 1 Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Dorong UMKM Manfaatkan KUR
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto

detakhukum.com,Jakarta-Pemerintah mendorong agar UMKM memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang kembali diterbitkan 2021.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan,usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai elemen penting untuk pemulihan ekonomi nasionl.

Kata dia,semakin banyak UMKM yang bisa mengakses program Kredit Usaha Rakyat (KUR),pemulihan perekonomian nasional akan semakin cepat.

Airlangga optimis pemulihan ekonomi nasional akan terus berjalan positif.Hal itu sudah terlihat dari naiknya indeks kepercayaan konsumen yang telah menyentuh angka 96,5 persen dari target 100 persen,

Menurutnya,kondisi ini akan semakin membaik jika perekonomian di masyarakat terus bergeliat dan UMKM berkonstribusi pada pergerakan perekonomian,kata Airlangga Hartarto dalam keterangannya,(24/1).

Airlangga menambahkan,pemerintah meningkatkan plafon KUR menjadi 253 triliun pada tahun ini.Jumlah ini naik dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp.220 triliun.Selain itu,pemerintah tetap memberikan subsidi bunga sebesar Rp.7,6 triliun.

Sehingga para pelaku UMKM hanya perlu mengangsur bunga kredit sebesar tiga persen selama enam bulan.

Bahkan bagi yang terkena dampak yang ingin memulai usaha,disiapkan fasilitas bunga nol persen dengan maksimal pinjaman Rp.10 juta rupiah,tutur ketua komite penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (KPCPEN) ini.

Berdasarkan data kementerian koordinator bidang perekonomian,hingga 21 Desember 2020,penyaluran KUR tercatat sebanyak Rp.188,11 triliun atau sekitar 99 persen dari target yang ditetapkan sebanyak Rp. 190 triliun,KUR telah dislurkan pada sekitar 5,81 juta debitur dengan outsanding sebesar Rp.226,5 triliun dan non performing Loan (NPL) relatif rendah di posisi 0,63 persen.(Rmc/dth)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *