Gaya hidup hedonisme, ternyata ada positifnya juga loh! Tapi kalau berlebihan, ya gak baik juga donk.
Kata hedonisme berasal dari bahasa Yunani “hedone” artinya kesenangan. Secara garis besar, fokus utama hedonisme adalah selalu mengejar kebahagiaan. Jadi tidak melulu soal materi, ya!
Tanpa disadari, bisa saja kita telah menganut gaya hidup hedonisme. Berikut ini ciri-ciri hedonisme:
- Berpikir bahwa tujuan hidup hanyalah untuk bersenang-senang.
- Sering berakhir pada kebiasaan konsumtif.
- Lebih mengutamakan keinginan daripada kebutuhan.
Apakah kamu masuk dalam ciri-ciri di atas?
Nah, disatu sisi sebenarnya paham hedonisme cukup baik karena mengajarkan kita untuk bersikap bodo amat dengan keadaan sekitar yang bisa saja menyakitkan diri. Namun disisi lain, jika tidak dikendalikan, paham ini bisa berdampak negatif pada kehidupan finansial kita.
Dampak Positif Dari Hedonisme:
- Menciptakan kebahagiaan dari diri sendiri, ini karena bisa mendapatkan apa yang diinginkan tanpa banyak pertimbangan.
- Menggerakan roda perekonomian.
- Semakin banyak masyarakat berbelanja, tentu akan meningkatkan ekonomi suatu wilayah.
Dampak Negatif Dari Hedonisme:
- Menjadi boros. Karena berfokus pada keinginan, bukan kebutuhan.
- Cenderung impulsif dan rela berhutang untuk memenuhi keinginan.
- Tidak mengutamakan alokasi keuangan untuk kebutuhan, seperti dana darurat, investasi, dll.
Ada banyak ya dampak negatifnya. Lantas bagaimana cara mengatasi sikap hedonisme agar tidak berdampak negatif?
- Membuat perencanaan keuangan
- Menganggarkan alokasi kebutuhan bulanan
- Mencatat seluruh pengeluaran
- Prioritaskan kebutuhan dibandingkan keinginan
- Rutin bersedekah
- Sediakan dana untuk asuransi sebagai perlindungan diri
Ingat, hidup hedonisme bole, tapi kita perlu bertanggung jawab atas pilihan hidup. Dengan begitu, tidak akan menjadi backfire aias menjadi bumerang yang merugikan.
