Dalam dunia investasi saham, dikenal istilah Core Stocks dan Value Stocks. Yang mana Core Stocks sendiri sering dikategorikan sebagai saham blue-chip. Sedangkan Value Stocks dikatakan sebagai saham yang diperdagangkan dibawah nilai intrinsic atau valuenya.
Nah, apa itu Core Stock dan Value Stocks? Apakah Core Stocks dan Value Stock lebih baik dipisah atau digabung dalam 1 portofolio?
Core Stocks
Dikenal dengan saham blue-chip biasanya dikategorikan sebagai saham Kapitalisasi Pasar > Rp 40 triliun. Saham ini dianggap sebagai saham dari perusahaan besar maupun konglomerasi di suatu negara dengan background profitabilitas yang cenderung bertumbuh stabil dan tidak terlalu berfluktuasi.
Core Stocks juga jarang dihargai murah, biasanya diatas nilai normal perusahaan. Namun, saham-saham ini pun dapat dikategorikan memiliki kondisi keuangan yang sehat.
Karena kestabilan dan positif laporan keuangan, perusahaan-perusahaan seperti ini biasanya memiliki fondasi yang sangat kuat dan solid dalam mencapai profit.
Karena hal itu pula, Core Stocks biasanya digunakan sebagai pegangan portofolio jangka panjang misalnya dana pensiun, warisan, dll.
Value Stocks
Memiliki harga yang berada di bawah nilai intrinsiknya, saham-saham ini dapat memiliki perbandingan rasio seperti P/E dan PBV yang cenderung lebih murah dibandingkan dengan Core Stocks.
Namun perlu hati-hati, tidak semua Value Stock itu layak untuk dijadikan investasi loh. Untuk Value Stocks, investor biasanya membeli saham dibawah nilai intrinsiknya dan menjualnya ketika harganya telah mencapai nilai intrinsic atau lebih.
Setelah mengetahui karakteristik Core Stocks dan Value Stocks, kita bahas yuk sebaiknya Core Stocks dan Value Stocks dipisah atau digabung dalam 1 portofolio ya?
Memisahkan antara Core Stocks dan Value Stocks lebih disarankan. Mengingat karakteristik dan hasil akhirnya yang berbeda, Core Stocks untuk jangka panjang, sedangkan Value Stocks biasanya dijual ketika mencapai harga intrinsiknya.
Menggabungkan keduanya dapat menimbulkan bias dalam mengambil keputusan investasi. Namun balik lagi ke diri investor tersebut, ada investor yang mampu menggabungkan Core Stocks dan Value Stocks dalam 1 portofolio tanpa kesulitan.