Scroll untuk baca artikel
>hostidn
>hostidn
Tekno

Memahami Perbedaan Warna CMYK dan RGB

×

Memahami Perbedaan Warna CMYK dan RGB

Sebarkan artikel ini
193920038 311240613895757 639818780365122756 n Memahami Perbedaan Warna CMYK dan RGB

Memahami perbedaan warna CMYK dan RGB adalah komponen penting dalam dunia desain grafis. Kesalahan dalam hal pewarnaan tersebut membuat hasil cetak menjadi tidak maksimal. Permasalahan ini sering terjadi dalam dunia grafis saat desain yang telah dibuat menggunakan software desain akan dilanjutkan kepada proses produksi percetakan.

Desain yang telah terlihat menarik pada layar menjadi percuma jika desainer grafis lemah dalam pengetahuan mengenai proses produksi sehingga hasil yang terlihat saat dicetak menjadi kurang menarik. Banyak faktor yang bisa menyebabkan kesalahan seperti itu, namun kasus yang paling sering terjadi adalah karena pewarnaan dalam desain.

CMYK

CMYK adalah singkatan dari Cyan, Magenta, Yellow, dan Black. Gabungan dari 4 warna CMYK menghasilkan sebagian warna dari RGB. Penggunaan warna CMYK (warna subtractive) untuk tampil seimbang dengan latar belakang putih seperti pada bahan cetak kertas. Model warna CMYK lebih cocok disimpan menggunakan tipe file dengan format Jpeg.

Model warna CMYK menjadi standar dalam proses percetakan digital, percetakan offset, rotogravure, litografi, letterpress sampai kepada teknik cetak konvensional dengan kualitas yang baik dibutuhkan minimal 4 jenis tinta dengan warna Cyan, Magenta, Yellow dan Black.

Baca juga:  Tips Psikologi Warna Untuk Desain Logo

RGB

RGB adalah warna yang terdiri dari Red, Green, dan Blue. Hasil dari tiga warna ini akan menghasilkan tingkat kecerahan yang lebih tinggi dibandingkan warna CMYK. Warna RGB (warna additive) adalah warna yang bertujuan untuk mempresentasikan gambar secara visual pada peralatan elektronik seperti televisi, proyektor, dan monitor komputer. Layar pada monitor menggunakan model warna RGB karena tampilan monitor komputer berlatar belakang warna hitam.

Warna RGB memiliki karakteristik warna yang terang dan jelas serta menghasilkan kapasitas file yang lebih kecil ketika disimpan. Warna RGB juga sangat sesuai dengan warna visual pada tampilan digital seperti yang terdapat pada website atau sosmed.

193865623 772053286684311 7778831128105620452 n Memahami Perbedaan Warna CMYK dan RGB

Jadi tidak mengherankan jika para desainer grafis lebih sering menggunakan model warna RGB dalam hal mendesain menggunakan aplikasi desainnya. Desain yang telah selesai dibuat dalam model warna RGB harus dikonversikan ke dalam warna CMYK terlebih dahulu sebelum menjalani proses cetak.

Baca juga:  7 Tips Jadi UI/UX Designer Buat Pemula

Hal ini disebabkan karena format warna yang terdapat pada mesin percetakan hanya menggunakan warna model CMYK pada kalibrasi mesin cetaknya.

Akan tetapi sebuah desain dalam model warna RGB yang harus dikonversikan menjadi CMYK saat akan menjalani proses cetak mengalami penurunan warna yang mengakibatkan warna menjadi redup dan tidak secerah sesuai dengan warna yang ditampilkan pada layar monitor (warna RGB).

Langkah yang harus dilakukan untuk menghindari hal seperti ini adalah desainer grafis perlu untuk memastikan terlebih dahulu desain yang dibuat tampil sesuai dengan warna yang diinginkan tetapi dalam format atau model warna CMYK, sesuai dengan format yang digunakan pada mesin percetakan.

Jadi intinya sob sebelum kamu mendesain itu harus tau tujuannya apakah buat dicetak atau enggak? kalau di cetak kamu tinggal set ke warna CMYK udah deh desain. Tapi kalau buat media digital aja warna RGB sudah cukup.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *