Scroll untuk baca artikel
>hostidn
>hostidn
Religion

Masa Lalu Terlalu Buruk, Apakah Pantas Jadi Orang Baik?

×

Masa Lalu Terlalu Buruk, Apakah Pantas Jadi Orang Baik?

Sebarkan artikel ini
women pray Masa Lalu Terlalu Buruk, Apakah Pantas Jadi Orang Baik?
Designed by Freepik

Mungkin sebagian dari kita pernah ya mengalami dimana hidup yang sangat buruk dan jauh dari syariat, hingga berbangga diri dengan perbuatan maksiat. Walau hal itu telah berlalu, namun masih saja meninggalkan bekas rasa yang tak bisa dilupakan. Sampai ada diantara kita yang terjebak dengan rasa berat hati memperbaiki masa depannya, karena menganggap dirinya terlalu hina untuk berubah.

Satu hal yang perlu kita sama-sama ketahui wahai saudaraku, sungguh semua orang pantas untuk mendapatkan kesempatan memperbaiki diri. Kamu, aku, mereka atau siapapun itu sangat bisa berubah. Yakin lah bahwasannya rahmat Allah itu amat sangat luas dan ingatlah saudariku bahwasannya Allah sangat mencintai hambanya yang mau kembali.

Walau begitu perlu amat kita sadari juga bahwasannya siksa dan adzab Allah pun pedih saudaraku. Jadi jangan sepelekan atau bermain-main dengan maksiat dan dosa, karena kita tidak pernah tahu apakah masih ada kesempatan untuk kita memperbaiki diri dan bertaubat.

Baca juga:  Quarter Life Crisis: Sumber Kegalauan di Usia Dua Puluhan

Wahai sudaraku, mungkin kamu sekarang tengah berada dalam lembah yang semacam ini, merasa diri amat sangat hina dan telah banyak melakukan maksiat. Namun, ingatlah bahwasannya itu hanyalah masa lalu, hanya hal yang telah kita tinggalkan semua perkaranya jadi biarkanla ia berlalu.

Jika memang itu buruk, biarlah jadikan sebagai pelajaran untuk masa depanmu menjadi lebih baik dan bukan tempatmu berputus asa dan merasa diri tak pantas mendapat masa depan yang baik.

Ingatlah bahwasannya seorang muslim yang mau menangisi dan menyesali semua dosa yang di perbuat itu lebih mulia, dibanding seorang muslim yang berbangga diri atas semua amalannya. Dan ingatlah bahwa surga itu luas, kamu, aku, mereka punya peluang yang sama untuk masuk kedalamnnya.

Baca juga:  5 Cara Mengatasi Jenuh Saat Berkarir

Syaratnya adalah menjadi hamba yang beriman dan beramal sholih (Q.S Al Baqarah:25). Jadi selagi nyawa masih menyatu dengan jasad, selama nafas masih berhembus. Kita semua masih punya kesempatan bertaubat dan jangan pernah sekalipun berputus asa dari rahmat Allah ya.

Allah Ta’ala berfirman “Katakan lah kepada hamba-hamba-ku yang melampaui batas terhadap dirinya sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar:53)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *