Scroll untuk baca artikel
>hostidn
>hostidn
Religion

Kisah Taubatnya Seorang Penggali Kubur Pada Masa Rasulullah yang Menyetubuhi Mayat Perempuan

×

Kisah Taubatnya Seorang Penggali Kubur Pada Masa Rasulullah yang Menyetubuhi Mayat Perempuan

Sebarkan artikel ini
216946207 816849399225292 1689735112284767047 n 1 Kisah Taubatnya Seorang Penggali Kubur Pada Masa Rasulullah yang Menyetubuhi Mayat Perempuan

Diriwayatkan pada zaman Rasulullah, sebuah kisah yang tertulis dalam kitab Mukasyafah Al Qulub, karangan Imam Ghazali. Cerita tentang pemuda penggali kubur yang suka mencuri kafan pembungkus jasad yang telah dikuburkan.

Pada suatu hari, dia mencuri kain kafan jenazah seorang gadis yang baru dikuburkan. Namun, saat itu membuat nafsunya bangkit. Pemuda itu lalu menyetubuhi jasad gadis itu.

Namun, pemuda itu kemudian menyesal. Dia terus menangis di depan rumah Rasulullah. Sehingga dilihat Sayyidina Umar bin Khattab, kemudian membuatnya menghadap Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam sambil menangis.

Melihat Sayyidina Umar menangis, Rasulullah bertanya, “Wahai Umar, apakah yang membuat engkau hingga menangis seperti ini?”

Jawab Sayyidina Umar, “Ya Rasulullah, ada seorang di depan pintu ini yang sudah membakar hatiku.”

Berkata Rasulullah, “Ya Umar, bawalah ia masuk.” Lalu Sayyidina Umar membawa pemuda yang tengah menangis itu masuk.

Bertanya Rasulullah, “Apakah yang sudah engkau kerjakan hingga engkau menangis?”

Pemuda itu menjawab, “Wahai Rasulullah, saya telah melakukan dosa yang besar! Saya sangat takut pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan mungkin Allah akan sangat murka kepadaku.”

“Apakah kamu mempersekutukan Allah?”

“Tidak Ya Rasulullah.”

“Apakah kamu membunuh jiwa yang kamu tiada hak membunuhnya?”

“Tidak Ya Rasulullah.”

“Allah akan mengampunkan dosa kamu meskipun sebesar langit dan bumi dan bukit-bukit.”

“Wahai Rasul Allah, saya sudah lakukan dosa yang lebih besar dari langit, bumi dan bukit-bukitnya.”

“Apakah dosamu itu semakin besar dari Arsy?”

“Dosaku lebih besar.”

“Apakah dosamu semakin besar dari Arsy?”

“Dosaku semakin besar.”

“Apakah dosamu lebih besar dari maaf Allah?”

“Ma’afnya lebih besar?”

“Sesungguhnya tidak bisa mengampun dosa besar kecuali Allah yang Maha Besar, yang besar pengampunan-Nya.” Rasulullah bersabda lagi “Katakanlah wahai pemuda, dosa apakah yang sudah engkau lakukan?”

“Saya malu jika memberitahumu, Ya Rasulullah.” jawabnya masih dalam keadaan menangis terisak-isak.

Karena kurang mengerti maksud dan pengakuan dari pemuda itu, akhirnya Rasulullah mendesaknya.

Rasulullah bertanya dengan kuat “Beritahu saya apakah dosamu itu?”

“Begini Ya Rasulullah, kerjaku yaitu sebagai penggali kubur. Saya sudah lakukan kerja menggali kubur selama 7 tahun. Disuatu hari, saya menggali kuburan seorang gadis dari kaum Anshar. Melihat kecantikan dan kemolekan tubuhnya, nafsu birahiku memuncak dan setelah kuburan sepi, saya bongkar kuburannya dan saya telanjangi mayat gadis itu. Setelah saya cumbui, nafsu birahi saya tak dapat saya tahan lalu saya setubuhi gadis itu.

Baca juga:  Wajib Tahu! Inilah Kisah dan Keutamaan Maulid Nabi SAW

Setelah saya memuaskan nafsu, saya tinggalkan dia. Belum jauh saya pergi dari situ, tiba-tiba gadis itu bangun dan berkata, “Celaka benar kamu wahai pemuda! Bukannya kamu merasa malu pada Tuhan yang akan membalas pada hari pembalasan kelak! Apabila tiba masanya setiap orang yang zalim akan dituntut oleh yang teraniaya! Kau biarkan saya telanjang, serta kau hadapkan saya pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam keadaan junub!’

Usai Rasulullah mendengar pengakuan dari pemuda tersebut, dengan segera Rasulullah segera bangkit dan berdiri kemudian meninggalkannya seraya bersabda “Hai pemuda fasik, Pergilah! Jangan engkau dekati aku! Nerakalah tempatmu kelak dan keluarlah segera kamu dari sini”

Pemuda itu pun segera keluar meninggalkan Rumah Rasulullah seraya menangis. Dia berjalan dengan arah tak menentu.

Sepanjang 40 hari pemuda itu memohon ampun pada Allah dan saat malam ke 44, ia melihat ke langit sambil berdoa “Ya Allah, aku adalah hambaMu yang telah berbuat dosa besar, sekarang aku datang ke pintu-Mu, agar engkau berkenan menjadi penolong di sisi kekasihMu, sungguh engkau maha pemurah kepada hamba-hambaMu dan tiada tersisa harapanku kecuali kepadaMu.

Ya Allah.. Tuhanku, terimalah taubatku dan bila Engkau sudah mengampuniku, beritahulah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Bila tidak kirimkan pada saya api dari langit dan bakarlah saya didunia ini dan selamatkan saya dari siksa akhirat.”

Tidak berapa lama selepas kejadian itu, turunlah Malaikat Jibril Alaihissalam menjumpai Rasulullah. Selepas berikan salam Jibril Alaihi Sallam berkata “Wahai Muhammad, Tuhanmu berikan salam padamu.”

Jawab Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam “Dialah As Salam dan daripada-Nya salam dan kepada-Nya semua keselamatan.”

“Allah bertanya, apakah kamu yang menciptakan makhluk?”

“Dialah Allah yang menciptakan segala makhluk.”

Baca juga:  Kisah Tragis Santri yang Hafal Kitab Tuhfatul Muhtaj yang Jadi Penjual Arang

“Apakah kamu yang memberi rezeki pada makhluk?”

“Dialah Allah yang memberi rezeki pada saya dan makhluk-makhluk yang lain.”

“Apakah kamu yang memberikan taubat kepada mereka?”

“Dialah Allah yang menerima taubat diriku dan mereka.”

“Allah berfirman, maafkanlah hamba-ku itu karena aku sudah memaafkannya.”

Kemudian segera Rasulullah mengutus beberapa orang sahabat dan menyuruh mereka menemui pemuda tersebut dan memberikan kabar gembira kepadanya bahwa Allah sudah menerima taubatnya dan memaafkannya.

Lalu mereka membawa pemuda tersebut berjumpa Rasulullah, yang mana ketika itu beliau (Rasulullah) sedang menunaikan shalat Maghrib dan mereka pun bermakmum di belakangnya.

Ketika Rasulullah membaca surah Al-fatihah yang dilanjutkan dengan surah At-takatsur. Sesampai Baginda membaca “Hatta zurtumul maqabir”

(Kamu telah dilalaikan sehingga kamu masuk kubur)

Maka berteriaklah pemuda itu dengan keras sekali dan langsung terjatuh. Dan ketika mereka selesai shalat, mereka dapati pemuda tersebut telah meninggal dunia.

Innalillahi Wa innailaihi Rojiun.

Sumber : Kitab mukasyafah Al-Qulub karangan Imam Ghazali.

Wallahu A’lam bishowab.

Nabi pernah mengalami hal seperti itu dan langsung ditegur oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala, apalagi ketika kita yang mencela dan mengolok-olok mereka yang notabene suka berperilaku kasar, gemar mengerjakan dosa, dan juga tak pernah beribadah. Ketahuilah bahwa mereka bisa saja bertaubat dan memohon ampun kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan ketika mereka telah berubah untuk tak lagi mendekati dosa, maka bisa jadi mereka lebih baik dari kita yang mengaku setiap hari berbuat kebaikan.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda :”Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya, maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala.”

(HR. Al-Bukhari)

۞ اللهم صلِ على سيدنا محمدٍ وعلى آلِ سيدنا محمد ۞

Allahumma Shalli ‘Alaa Sayyidina Muhammad Wa ‘Alaa Aali Sayyidina Muhammad.

Alangkah baiknya jika coment anda adalah bersholawat kepada baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam.

Semoga kita semua senantiasa selalu diakui sebagai umatnya dan pantas mendapatkan berkah dan syafaat nya Aamiin ya Rabbal Alamin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *