Scroll untuk baca artikel
>hostidn
>hostidn
Nasional

Jokowi Minta Menteri Bagikan Vitamin Dan Obat Pada Masyarakat

×

Jokowi Minta Menteri Bagikan Vitamin Dan Obat Pada Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Presiden Jokowi meminta kepada Jaksa Agung dan KPK kawal program PEN 696x460 1 Jokowi Minta Menteri Bagikan Vitamin Dan Obat Pada Masyarakat
Presiden Jokowi

detakhukum.com,Jakarta- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada para menteri untuk melakukan langkah yang terbaik untuk mengatasi pandemi Covid-19. Dia pun menegaskan agar jajarannya untuk membagikan vitamin dan suplemen kepada masyarakat.

“Secara khusus saya minta kepada para menteri terkait, juga segera melakukan langkah-langkah maksimal. Untuk membagikan vitamin, suplemen, kepada masyarakat. Memberikan dukungan obat-obatan dan konsultasi dokter terhadap isolasi mandiri. Serta dukungan pengobatan di RS,” ungkapnya dalam konferensi pers dalam akun Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (25/7).

Tidak hanya itu, dia juga menjelaskan untuk mengurangi beban masyarakat akibat pandemi, pemerintah juga meningkatkan pemberian bantuan sosial kepada masyarakat serta UMKM. Nantinya, kata Jokowi, penjelasan lebih lanjut akan dijelaskan oleh para menteri.

“Pemerintah juga meningkatkan pemberian bantuan sosial untuk masyarakat dan bantuan untuk usaha mikro kecil. Dan penjelasan secara terperinci akan dilakukan oleh Menko atau menteri terkait,” ungkapnya.

Sebelumnya diketahui, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma menyatakan pemerintah tidak bisa memberikan bantuan secara terus-menerus kepada masyarakat di masa pandemi Covid-19. Pasalnya saat ini pemerintah juga mengalami keterbatasan.

Hal itu disampaikannya kala memantau penyaluran bantuan sosial (bansos) di Kantor Pos Kota Tuban, Jawa Timur, Sabtu (24/7).

“Bantuan yang Bapak Ibu terima untuk meringankan beban karena pembatasan aktivitas. Tapi tidak bisa terus-menerus. Karena pemerintah memiliki keterbatasan,” kata Risma.

Untuk itu, dia meminta masyarakat untuk bersama-sama memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.

“Kalau kita tidak mematuhi protokol kesehatan, maka virus ini akan terus bermutasi. Kita tidak selesai-selesai. Kita tidak bisa menggerakkan ekonomi,” jelasnya.

Mantan Wali Kota Surabaya itu menerangkan, keterbatasan bukan hanya dialami sektor ekonomi melainkan pula pada sektor kesehatan. Jika masyarakat kukuh enggan mendisiplinkan diri, maka hal ini juga bakal merepotkan mereka yang berada di sektor kesehatan.

“Tenaga kesehatan terbatas, alat kesehatan termasuk obat-obatan juga tidak mencukupi, kapasitas rumah sakit terbatas, dan sebagainya. Nah itu yang harus dipikirkan,” ujarnya.

Dia mengakui bila bantuan pemerintah 5 kilogram beras untuk satu keluarga per bulan tidak cukup. Risma pun sadar bahwa pemerintah tak sepenuhnya membantu masyarakat. Di mana bantuan itu hanya bersifat meringankan saja.

“Karena memang tujuannya untuk meringankan sebagian beban masyarakat. Itulah kemampuan negara yang mampu diberikan,” terangnya.

Ia pun memastikan agar warga bukan hanya menerima bantuan dari pemerintah pusat. Ia mendorong agar mereka juga mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah.

“Meskipun itu bukan persoalan mudah karena keterbatasan anggaran dialami semua instansi. Mau meningkatkan pendapatan dari pajak juga tidak bisa,” kata Risma.(dth)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *