Scroll untuk baca artikel
>hostidn
>hostidn
Tekno

Jenis Dan Klasifikasi Bug Dalam Software

×

Jenis Dan Klasifikasi Bug Dalam Software

Sebarkan artikel ini
Jenis Bug Jenis Dan Klasifikasi Bug Dalam Software

Setelah sebelumnya kita pernah membahas apa arti dari istilah BUG dan sekilas sejarahnya, kita juga harus mengetahui juga apa saja jenis-jenis dari BUG itu sendiri. Seperti yang sudah kita ketahui BUG merupakan kesalahan atau cacat pada software atau hardware yang menyebabkan program tidak berfungsi dengan maksimal (bukan berarti tidak berfungsi).

Seringkali BUG disebabkan oleh konflik dalam software (perangkat lunak) ketika aplikasi coba dijalankan secara bersamaan. Adapun beberapa jenis dan klasifikasi bug dalam software atau perangkat lunak adalah sebagai berikut, kita lihat ulasannya!

Daftar isi

1. Heisenbugs

Jenis dan klasifikasi bug yang pertama adalah Heisenbugs. Ini merupakan bug komputer yang hilang atau mengubah karakteristiknya saat diteliti. Contohnya adalah bug yang terjadi dalam kompilasi mode rilis dari suatu program tetapi tidak terjadi ketika diteliti dalam mode debug.

Baca juga:  Cara Menghilangkan Spyware Pada Smartphone

2. Bohr Bug

Berikutnya adalah Bohr Bug (dinamai dari model atom Bohr). Ini merupakan bug yang berbeda dengan heisenbugs yang tidak menghilang atau mengubah karakteristiknya saat diteliti.

3. Mandel Bug

Selanjutnya adalah Mandel Bug, jenis dan klasifikasi bug ini dinamai dari inovator fraktal yang bernama Benoit Mandelbrot. Bug jenis ini adalah bug komputer yang penyebabnya tergolong sangat kompleks sehingga perilakunya tampak kacau.

Baca juga:  5 Alternatif Microsoft Word Yang Bisa Kamu Install di Smartphone

4. Schroedinbug

Jenis yang terakhir adalah schroedinbug. Ini adalah bug yang memanifestasikan dirinya ternyata hanya setelah perangkat lunak digunakan dengan cara yang tidak biasa.

Atau tampaknya pada titik waktu seorang programmer membaca kode sumber pemberitahuan bahwa program seharusnya tidak pernah bekerja di tempat pertama.

Dimana titik program tersebut berhenti bekerja sepenuhnya sampai kode misterius yang sekarang tidak berfungsi itu bisa diperbaiki.

Contohnya, suatu program database (basis data) mungkin awalnya bekerja pada sejumlah kecil catatan, termasuk data uji yang digunakan selama pengembangan, tetapi menjadi pecah begitu jumlah data mencapai batas tertentu, tanpa sebab dan ini sama sekali intuitif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *