Scroll untuk baca artikel
>hostidn
>hostidn
Bisnis

Jakob Oetama Sang Legendaris, Pendiri Kompas Dan Gramedia

×

Jakob Oetama Sang Legendaris, Pendiri Kompas Dan Gramedia

Sebarkan artikel ini
Alm Jakobus Oetama Jakob Oetama Sang Legendaris, Pendiri Kompas Dan Gramedia

Dr. Drs. Jakob Oetama lahir di Magelang tahun 1931 adalah seorang guru, wartawan dan pendiri Surat Harian Kompas yang sekarang bisnisnya merambat ke berbagai sektor melalui Kompas Gramedia Group.

Menurut majalah Globe Asia, Jakob Oetama memiliki kekayaan sebanyak USD$ 1,65 miliar atau setara dengan Rp 24 triliun dan masuk ke peringkat orang terkaya no. 40 di Indonesia versi majalah Forbes. Jakob Oetama tutup usia pada tanggal 9 September 2020 di usianya yang ke 88 tahun.

Daftar isi

Karir Awal Jakob Oetama

Jakob mengawali karirnya menjadi seorang guru. Pekerjaan pertamanya sebagai guru di SMP Mardi Yuana, Jawa Barat pada tahun 1952.

Setelah 1 tahun, Jakob pindah ke Jakarta dan menjadi guru di SMP Van Lith, Jakarta Pusat dan kemudian di tahun 1956, Jakob pindah profesi menjadi wartawan di redaksi mingguan Penabur.

Awal Mula Kompas

Dan di tahun 1958, Jakob bertemu dengan Petrus Kanisius Ojong (PK Ojong) yang waktu itu memimpin harian Keng Po dan mingguan Star Weekly. Akhirnya, tahun 1963 PK Ojong dan Jakob menerbitkan majalah Intisari.

Baca juga:  Bertahan Ditengah Kesulitan Dengan Prinsip Learning Agility

Dan 2 tahun kemudian, Jakob dan PK Ojong sepakat untuk mendirikan surat harian Kompas yang bersifat umum dan berdiri di atas semua golongan. Saat itu, di Kompas PK Ojong mendapat bagian mengurusi bisnisnya, dan Jakob mengurusi soal redaksi.

Dalam 2 Tahun, Kompas Telah Menjadi Surat Kabar Nasional

Awalnya, Kompas hanya terbit 4 halaman, kemudian menjadi terbit mingguan dengan 8 halaman, lalu karena mendapat respon positif dari masyarakat Kompas jadi terbit seminggu 4 kali. Dan dalam waktu 2 tahun, Kompas telah menjadi surat kabar Nasional yang mencapai 30.650 eksemplar.

Bagi Jakob dan PK Ojong, perjalanan membangun Kompas bukanlah hal yang mudah dimana Kompas di saat itu sempat mengalami pembredelan hingga 2 kali. Dan titik terberat bagi Jakob adalah ketika ditahun 1980, PK Ojong meninggal dunia mendadak dalam tidurnya. Ketidaktahuan Jakob mengenai bisnis, memaksa Jakob untuk belajar menjadi seorang pengusaha.

Baca juga:  Biografi Tirto Utomo, Pendiri Aqua Yang Dianggap Gila Sekarang Produknya No.1

Menjadi Surat Kabar Terbaik Di Indonesia Dan Asia

Saat ini Kompas menjadi koran dengan sirkulasi terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Hingga tahun 2011, rata-rata Kompas sudah menerbitkan 500.000 eksemplar per hari, dengan rata-rata jumlah pembaca mencapai lebih dari 1,8 juta orang per hari yang terdistribusi ke seluruh wilayah di Indonesia.

Selain surat kabar harian Kompas, Jakob juga memiliki bisnis di berbagai sektor di bawah bendera Kompas Gramedia Group yang memiliki beberapa anak perusahaan yang bervariatif mulai dari media massa maupun daring, toko buku, percetakan, penerbitan, radio, hotel, lembaga pendidikan, bentara budaya, penyelenggara acara, stasiun televisi, hingga universitas. Hingga tahun 2005, Kompas Gramedia Group telah mempekerjakan sekitar 22 ribu karyawan yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.

Gurita Bisnis Kompas Gramedia Group

Anak perusahaan Kompas Gramedia Group

Bisnis MediaKompas TV, Kontan, Tribunnews, Intisari, Bangka Pos, Sriwijaya Post, Bobo, Nova, Warta Kota, Sonora, Mombi, Smart Fm, National Geographic Indonesia, Super Bali, cewekbanget.id.
HotelHotel Santika, The Anvaya, Amaris Hotel, The Kayana, Kampi Hotel.
Lembaga PendidikanUniversitas Multimedia Nusantara, Kontan Academy, Diginusa, Gramedia Academy.
PropertiMedialand, Wisma Kompas Gramedia, PT. Translingkar Kita Jaya.
Jasa Percetakan & Produksi KemasanMetaform, Gramedia Printing Group, Gramedia Mitra Edukasi.
Penyelenggara AcaraBali Nusa Dua Convention Center, Dyandra.
Toko BukuGramedia, TriMedia Bookstore.
Alm jakob oetama Jakob Oetama Sang Legendaris, Pendiri Kompas Dan Gramedia

“Saat sukses kita bersyukur, Saat gagal kita bersyukur. Sesungguhnya kekayaan dan kebahagiaan sejati ada di dalam rasa syukur.” -Alm. Jakob Oetama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *