Duck Syndrome Ibarat bebek yang berenang, tampaknya ia sangat tenang, padahal, kakinya berusaha keras agar dia terlihat tenang di permukaan air.
Semua orang bisa mengalami Duck Syndrome, baik di usia remaja, dewasa, bahkan usia lanjut. Sering kali, kita menutupi semua kecemasan dari tuntutan hidup yang tengah kita rasakan dengan terlihat tenang di luar. Namun tahukah kamu kalau kondisi ini dikenal dengan istilah duck syndrome?
Duck Syndrome dipopulerkan oleh Stanford University, kondisi ini dianalogikan seperti bebek yang sedang berenang. Ketika bebek berenang bagian atas tubuhnya terlihat sangat tenang sedangkan kakinya di bawah air bergerak berjuang keras untuk tetap berada di permukaan.
Makna dari Duck Syndrome itu sendiri adalah kondisi dimana seseorang terlihat tenang padahal dia sedang mengalami tekanan. Pada umumnya akan dialami ketika beranjak dewasa.
Penyebab terjadinya Duck Syndrome secara umum karena adanya tuntutan sosial yang tidak sesuai dengan realitas, entah tuntutan lingkungan, pendidikan atau pekerjaan.
Salah satu contoh yag sering kita temui, seperti seorang individu yang menampilkan foto atau video di media sosial dengan image bahwa dia baik-baik saja akan tetapi pada kenyataannya mereka sedang merasakan kecemasan, kegagalan bahkan frustasi yang ditutupi.
Jika kalian sedang mengalami fenomena Duck Syndrome, tidak masalah jika menceriakan keresahan kepada keluarga, pasangan, sahabat atau orang yang kalian percaya. Sehingga beban dapat berkurang dan membuat diri sendiri merasa nyaman.
