Scroll untuk baca artikel
>hostidn
>hostidn
Bisnis

Biografi William Soeryadjaya: Kisah Inspiratif Pendiri PT Astra International

×

Biografi William Soeryadjaya: Kisah Inspiratif Pendiri PT Astra International

Sebarkan artikel ini
William Soeryadjaya Biografi William Soeryadjaya: Kisah Inspiratif Pendiri PT Astra International

William Soeryadjaya lahir pada tahun 1923 dan meninggal di tahun 2010 pada usia 87 tahun. William merupakan pendiri perusahaan besar di Indonesia, PT Astra International yang saat ini mempunyai valuasi perusahaan sebesar Rp 220 triliun.

Kini, pemilik saham mayoritas PT Astra International dimiliki oleh Jardine Cycle & Carriage Limited, perusahaan di Singapura. Dan sisa saham dimiliki oleh masyarakat. Ini kisah hidup William Soeryadjaya.

Daftar isi

Menjadi Yatim Piatu Di Usia 12 Tahun

Setelah orang tua William meninggal di tahun 1934, ia melanjutkan usaha ayahnya dengan berjualan hasil bumi seperti kacang, beras, dan gula.

Karena harus bekerja, sekolah William jadi terlantar sehingga ia sempat tidak naik kelas 2 kali. Namun, hal itu tidak mematahkan semangat William dalam belajar dan membangun usaha.

Awal Mula Berdirinya PT Astra

Di tahun 1957, WIlliam dan Tjia Kian Tie (adik William) dan Lim Peng Hong (teman William) mendirikan PT Astra yang sekarang menjadi PT Astra Internasional.

Awalnya, Asta menjual minuman ringan bernama Prem Club dan mengekspor hasil bumi. Waktu itu, selama 10 tahun pertama, Astra hanya memiliki 5 orang karyawan.

Baca juga:  Mengenal Patrick Walujo, Sosok Investor Pertama Gojek!

Baru di tahun 1968 Astra mulai merambat ke usaha otomotif yang dimulai dengan mengimport truk.

Astra Mulai Berjaya dan Merambat Ke Berbagai Sektor

Di tahun 1968 saat pemerintah ada proyek rehabilitasi besar-besaran. Astra mendapat izin untuk memasok 800 kendaraan truk merek Chevrolet dan truk itu laris banget karena kebutuhan pembangunan negara dalam jumlah besar.

Tahun 1969, Astra mulai mengimpor mobil-mobil Toyota untuk di jual di Indonesia.

Ditambah lagi dengan naiknya kurs dollar, dari Rp 141 menjadi Rp 378 per dollar AS membuat pemasukan William bertambah berkali-kali lipat!.

Dan di tahun 1984, Astra mulai merambat ke berbagai sektor bisnis.

William Menjual Semua Saham Astra

Di tahun 1992, Bank Summa yang merupakan salah satu anak perusahaan Astra yang dipegang oleh Edward Soeryadjaya, anak dari William hampir mengalami kebangkrutan karena Edward terlalu berani memberikan kredit pada nasabahnya dan membuat Bank Summa memiliki hutang yang sangat besar.

Baca juga:  Profil Singkat Wishnutama Kusubandio, Pendiri Net TV Yang Jadi Menteri Jokowi

Saat itu William memiliki 2 pilihan, yaitu menutup Bank Summa atau menjual semua saham Astra untuk menyelamatkan Bank Summa.

Akhirnya William memilih untuk menyelamatkan Bank Summa dengan menjual semua saham Astra.

William Sangat Menjunjung Tinggi Sumber Daya Manusia

Di tahun 1970-an banyak karyawan Astra yang dikirim ke Amerika Serikat, Eropa dan Jepang untuk belajar. William juga tidak membeda-bedakan karyawannya.

Bukti kepedulian William pada karyawannya juga terlihat saat Bank Summa hampir bangkrut. William tetap memilih untuk menyelamatkan Bank Summa daripada membuat banyak karyawan Bank Summa menjadi pengangguran.

William Melahirkan Pengusaha-Pengusaha Terkaya Di Indonesia

Banyak profesional Astra yang lahir di generasi pertama tahun 1960 dan generasi kedua tahun 1970 yang menjadi pengusaha sukses setelah keluar dari Astra.

Salah satu contohnya, Teddy P Rachmat yang kisah inspiratifnya bisa kamu baca kisahnya di artikel berikut ini.

Mantan menteri BUMN Rini Soemarno juga pernah menduduki jabatan Direktur Utama di PT Astra Internasional loh.

“Aku cinta Indonesia. Jadi aku lahir dan bekerja untuk Indonesia”, William Soeryadjaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *