Scroll untuk baca artikel
>hostidn
>hostidn
Nusantara

Bima Arya Perpanjang PSBMK Dan Kegiatan Jam Malam

×

Bima Arya Perpanjang PSBMK Dan Kegiatan Jam Malam

Sebarkan artikel ini
IMG 20200910 Bima Arya Perpanjang PSBMK Dan Kegiatan Jam Malam

detakhukum.com, Bogor – Wali Kota Bogor Bima Arya memastikan akan memperpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas (PSBMK), termasuk membatasi kegiatan jam malam di Kota Bogor sampai Senin (14/9) nanti.

Hal itu diungkapkan setelah menggelar rapat bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan kepala daerah Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Bodetabek).

“Kelihatannya kami memutuskan untuk memperpanjang PSBMK tiga hari. Mestinya selesai 11 September, diperpanjang sampai Senin (14/9),” katanya kepada Metropolitan.id di Taman Ekspresi Sempur, Kamis (10/9).

Keputusan itu diambil bukan tanpa sebab, lantaran Pemerintah DKI Jakarta masih harus melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat terkait Kebijakan diberlakukannya kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Total di ibukota.

Baca juga:  Aplikasi Salur Digital Pemkot Bogor Dapat Apresiasi dari DPR

Selain itu, pada Sabtu (12/9) nanti, Pemprov DKI Jakarta akan menggelar rapat bersama pemerintah pusat dan kementerian terkait. Baru pada Senin (14/9) nanti, barulah Pemerintah DKI Jakarta akan menggelar rapat lagi dengan kepala daerah Bodetabek terkait penyesuaian pemberlakuan PSBB dengan DKI Jakarta.

“Jadi kalau pertanyaannya apakah Bodebek mengikuti Jakarta, ya Jakarta sendiri sekarang masih harus dimatangkan dulu dengan pemerintah pusat, jadi kami masih menunggu sampai Senin,” ungkapnya.

Baca juga:  GRIB Kota Bogor Bersinergi Dengan TNI/Polri Dan Pol PP Wujudkan Kondusifitas

Selain itu, kebijakan yang akan diambil oleh Pemerintah Kota Bogor juga masih harus menunggu penilai dari Gugus Tugas Nasional (GTN), apakah Kota Bogor masih berstatus zona oranye, atau sudah ke kuning atau bahkan kembali lagi ke merah. Menurutnya, ada kelebihan dan kekurangan bila DKI Jakarta menerapkan PSBB total.

“Kelebihannya, warga Kota Bogor (yang kerja di Jakarta) akan WFH (Work From Home, red) dan ini mengurangi resiko penularan. Sedangkan kekurangannya adalah, akan terjadi eksodus besar-besaran kalau kita tidak ikut lockdown, karena nanti banyak wisatawan datang ke kita,” tegasnya. (metro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *