Scroll untuk baca artikel
>hostidn
>hostidn
Karir

Bertahan Ditengah Kesulitan Dengan Prinsip Learning Agility

×

Bertahan Ditengah Kesulitan Dengan Prinsip Learning Agility

Sebarkan artikel ini
Learning Agility Bertahan Ditengah Kesulitan Dengan Prinsip Learning Agility
Designed by Freepik

Memasuki usia 20-an, tentunya makin banyak hal yang harus kita pikirkan. Apalagi ketika memasuki dunia kerja, kita dituntut untuk memiliki daya saing yang tinggi. Tidak hanya bersaing untuk mendapatkan pekerjaan, mempertahankan pekerjaan yang ada juga tidak kalah pentingnya.

Apalagi di masa pandemi ini, banyak perusahaan dari berbagai sektor terpaksa melakukan pemotongan gaji bahkan PHK untuk mempertahankan bisnisnya. Kondisi ini membuat kita harus bersaing untuk mempertahankan pekerjaan kita.

Lalu, bagaimana jika kita berada di posisi yang terkena PHK? Ketika dihadapkan dengan situasi ini, bisa saja kita merasa tidak berdaya dan putus asa. Namun, hidup ini tidak berhenti begitu saja, sehingga bagaimanapun caranya, kita harus bangkit kembali.

“Bukan orang terkuat atau terpintarlah yang mampu bertahan, namun mereka yang paling mampu beradaptasi terhadap perubahan.” – Charles Darwin

Apapun masalah yang sedang dihadapi, kunci agar kita mampu bertahan dan mencapai kesuksesan adalah fleksibilitas. Seperti yang dikatakan oleh Charles Darwin, bukan orang terkuat atau terpintarlah yang mampu bertahan, namun mereka yang paling mampu beradaptasi terhadap perubahan.

Dalam mencapai kesuksesan dan menekuni pilihan karir, kita akan menghadapi banyak tantangan. Bahkan, sangat mungkin bila pekerjaan kita sekarang ini tidak lagi dibutuhkan 10 tahun mendatang (Warell, 2014). Untuk itu, bekerja keras saja tidak cukup. Kita juga perlu menjadi orang yang bisa beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan perubahan.

Menurut Olson (2017), orang yang fleksibel memiliki beberapa kemampuan yaitu:

  • Being receptive, berarti tidak menghindar ketika berhadapan dengan perubahan. Namun, kita mempersiapkan diri untuk mempelajari hal baru untuk mencapai tujuan yang sama.
  • Kreatif berarti kita mau untuk mencoba hal baru (berani mengambil risiko) dan berimprovisasi.
  • Mampu menyesuaikan metode atau cara kerja sesuai dengan situasi.
  • Making it work, berarti mampu mencari jalan lain jika solusi yang dilakukan tidak berhasil
  • Intellectual flexibility, berarti memiliki fleksibilitas dalam hal intelektual yaitu, berpikiran terbuka dan mampu memanfaatkan informasi yang ada.

Pada kemampuan intellectual flexibility, kita dituntut untuk selalu belajar, namun terus-menerus belajar saja tidak cukup untuk bisa sukses. Kita juga perlu melakukan unlearn dan relearn (Warrell, 2014).

Proses ini terjadi saat kita mengkritisi sistem yang ada atau cara berpikir yang lama, dan kemudian mempelajari kembali hal-hal baru yang relevan serta membantu kita menjalani pekerjaan atau aktivitas sehari-hari. Untuk itu, kemampuan ini sering juga disebut sebagai learning agility.

Dalam psikologi, learning agility diartikan sebagai proses kognitif dimana kita menyalurkan pengetahuan yang ada untuk digunakan dalam kondisi unik lainnya (De Meuse, 2017). Lalu, bagaimana caranya untuk meningkatkan kemampuan learning agility dalam diri kita? (Flaum dan Winkler, 2015)

  1. Performing. Selalu tenangkan diri kita dalam menghadapi setiap masalah. Jangan pula bereaksi terlalu cepat. Analisislah masalahnya dengan matang.
  2. Reflecting. Lakukan cara berpikir counterfactual yaitu, pikirkan kemungkinan yang bisa terjadi dan apa hal yang bisa kamu tingkatkan dari pemecahan masalah sebelumnya.
  3. Risking. Tantang diri kita untuk menyelesaikan masalah yang belum pernah kita temui atau kemungkinan berhasil diselesaikan kecil.
  4. Avoid defending. Menerima kegagalan dan belajar dari kegagalan dapat membantu kita melewati tantangan yang lebih besar nantinya.

Learning agility tidak hanya berguna untuk kita yang sudah bekerja. Di sekolah maupun kehidupan kita secara umum, memiliki kemampuan learning agility memberikan kita ruang untuk selalu berkembang. Dengan begitu, kita selalu bisa menemukan kesempatan di dalam keadaan yang paling buruk sekalipun.

Referensi:

  • Sandi, F. (2020). Duh! Pengusaha Mulai Tumbang: Tutup Hotel, Stop Produksi, PHK. CNBC Indonesia.
  • Warrell, M. (2014). Forbes.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *