Scroll untuk baca artikel
>hostidn
>hostidn
Health

Beberapa Fakta Tentang New Normal Saat Pandemi COVID-19

×

Beberapa Fakta Tentang New Normal Saat Pandemi COVID-19

Sebarkan artikel ini
New Normal Beberapa Fakta Tentang New Normal Saat Pandemi COVID-19
Designed by Freepik

Sekarang masing-masing dari kita sudah benar-benar menjalani dan menerapkan “New Normal” belum ya?? Istilah new normal saat ini sangat mudah ditemui masyarakat dalam berbagai platform media. New normal dikatakan sebagai cara hidup baru di tengah pandemi virus corona yang angka kesembuhannya makin meningkat.

Beberapa daerah telah membuat aturan terkait penerapan new normal sambil terus melakukan upaya pencegahan COVID-19. Masyarakat diharapkan mengikuti aturan tersebut dengan selalu menerapkan protokol kesehatan.

Supaya tidak bingung, yuk simak beberapa fakta tentang new normal saat pandemi COVID-19 ini.

Daftar isi

Apa Maksudnya New Normal?

New normal adalah langkah percepatan penanganan COVID-19 dalam bidang kesehatan, sosial dan ekonomi. Skenario new normal dijalankan dengan mempertimbangakan kesiapan daerah dan hasil riset epidemiologis di wilayah terkait.

“Badan bahasa sudah memberikan istilah indonesianya yaitu Kenormalan Baru. Kata Normal sebetulnya dalam bahasa Inggris sudah dijadikan nomina maknanya jadi New Normal. Badan bahasa kemudian membuat padanannya menjadi Kenormalan. Karena kalau normal itu adjektiva kata sifat, jadi Kenormalan Baru,” kata ahli bahasa Prof. Dr. Rahayu Surtiati Hidayat dari Universitas Indonesia.

Baca juga:  9 Jenis Makanan Ini Ternyata Paling Sulit Dicerna

New Normal Vs Corona

Lembaga Biologi Molekuler atau LBM Eijkman sempat menyatakan, virus corona tidak akan hilang dari muka bumi dalam waktu yang lama. Karena itu, istilah berdampingan lebih tepat digunakan daripada berdamai dengan virus corona.

“Artinya berdampingan itu ya kita bisa aja musuhan sama siapa, tapi jalan bersama-sama itu bisa. Tapi kalau damai, ya itu istilah aja sih, tapi mungkin dari sudut virologi, istilah berdampingan itu lebih dapat dipraktikkan ya”, kata Kepala LBM Eijkman Prof Amin Soebandrio.

Manusia punya sejarah dan pengalaman hidup berdampingan dengan mikroba seperti virus influenza, HIV dan demam berdarah. Menurut Prof Amin yang perlu diperlakukan adalah mengenali virus tersebut untuk bisa mencegah penularannya.

Life With New Normal

Presiden Jokowi telah meminta seluruh jajarannya mempelajari kondisi lapangan untuk mempersiapkan tatanan normal yang baru di tengah pandemi COVID-19. Saat ini sudah ada 4 provinsi serta 25 kabupaten/kota yang tengah menjalani new normal.

Baca juga:  10 Makanan untuk Rambut Sehat, Cantik, Lebat dan Berkilau

“Saya minta protokol beradaptasi dengan tatan normal baru ini yang sudah disiapkan oleh Kementerian Kesehatan ini disosialisasikan secara masif kepada masyarakat,” ucap Jokowi.

Penerapan new normal nantinya bersamaan dengan pendisiplinan protokol kesehatan yang dikawal jajaran polri dan TNI. Selanjutnya, tatanan normal yang baru akan diperluas jika dinilai efektif.

Protokol New Normal

Organisasi kesehatan dunia WHO telah menyiapkan pedoman transisi menuju new normal selama pandemi COVID-19. Dalam protokol tersebut, negara harus terbukti mampu mengendalikan penularan COVID-19 sebelum menerapkan new normal.

Pengendalian ini juga harus bisa dilakukan ditempat yang memiliki kerentanan tinggi mial panti jompo, fasilitas kesehatan mental dan wilayah dengan banyak penduduk. Langkah pengendalian dengan pencegahan juga harus diterapkan ditempat kerja.

“Langkah-langkah pencegahan di tempat kerja mulai ditetapkan seperti jarak fisik, fasilitas mencuci tangan dan etika pernapasan,” kata Direktur Regional WHO untuk Eropa Henri P Kluge dikutip dari situs resmi lembaga kesehatan dunia tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *